Cara Mengatasi Sakit Kepala Saat Berpuasa Ramadhan Tanpa Menggunakan Obat
Bandung, Penjuru – Saat menjalankan puasa Ramadhan, berbagai masalah kesehatan sering muncul, salah satunya adalah sakit kepala. Biasanya, sakit kepala yang terjadi selama puasa Ramadhan disebabkan oleh penurunan kadar gula darah di siang hari. Namun, karena sedang berpuasa, minum obat bukanlah pilihan yang memungkinkan untuk mengatasi masalah ini. Lalu, bagaimana cara mengatasi sakit kepala saat berpuasa tanpa minum obat?
- Mengurangi Konsumsi Kafein Direktur medis dari Headache Clinic, Elliot Shevel, mengatakan bahwa masalah sakit kepala dapat terjadi jika seseorang terbiasa minum kopi setiap hari. Untuk mengatasi hal ini, disarankan bagi orang yang mengalami sakit kepala untuk mengurangi konsumsi kafein beberapa hari sebelum puasa dimulai. Namun, jika sudah mulai berpuasa, Shevel menyarankan untuk meminum secangkir kopi kental sebelum memulai puasa setiap hari. Meminum kopi kental sebelum puasa dapat membantu mencegah sakit kepala yang disebabkan oleh kekurangan kafein.
- Konsumsi Makanan Rendah Gula Sebelum Puasa Gula darah rendah atau hipoglikemia adalah salah satu pemicu umum sakit kepala saat berpuasa. Jika seseorang mengonsumsi makanan dengan kandungan gula tinggi sebelum berpuasa, hal ini dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah yang kemudian diikuti oleh penurunan yang cepat, yang dapat memicu sakit kepala. Untuk mengatasinya, disarankan untuk mengonsumsi makanan dengan kandungan gula rendah sebelum berpuasa. Hal ini dapat membantu mencegah timbulnya sakit kepala saat berpuasa di siang hari.
- Pastikan Minum Cukup Air Kebanyakan otak manusia terdiri dari air dan sangat sensitif terhadap kekurangan cairan. Ketika otak mendeteksi kekurangan cairan, ia mulai memproduksi histamin, yang akhirnya dapat menyebabkan rasa sakit dan kelelahan, termasuk sakit kepala. Oleh karena itu, disarankan untuk minum banyak air sebelum berpuasa dan mengonsumsi cairan lagi setelah berbuka.
- Hindari Stres dan Kurang Tidur Selain faktor makanan dan minuman, faktor eksternal seperti stres, kelelahan, dan kurang tidur juga dapat memicu sakit kepala saat berpuasa. Untuk menghindari hal ini, disarankan untuk menghindari pemicu stres, memastikan cukup istirahat, dan mengurangi waktu yang dihabiskan di depan layar gadget.
Gejala sakit kepala saat berpuasa umumnya terjadi karena tubuh tidak makan selama delapan jam atau lebih. Kabar baiknya adalah bahwa sakit kepala ini biasanya akan hilang setelah beberapa jam makan setelah berbuka. Sakit kepala saat berpuasa biasanya terasa ringan hingga sedang, dengan rasa sakit yang terlokalisasi di dahi dan bersifat tidak berdenyut seperti pada sakit kepala migrain. Meskipun demikian, puasa juga dapat memicu migrain pada orang yang rentan. Semakin lama seseorang tidak makan, semakin besar kemungkinan sakit kepala terjadi. Penelitian juga menunjukkan bahwa orang yang biasanya mengalami sakit kepala lebih rentan mengalami sakit kepala saat berpuasa dibandingkan dengan mereka yang tidak.