Cara Tubuh Menghasilkan Vitamin D Ketika Terpapar Sinar Matahari
Vitamin D dikenal sebagai “vitamin sinar matahari” karena tubuh dapat menghasilkannya ketika terpapar sinar matahari. Kekurangan vitamin D dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk nyeri otot dan tulang, mudah lelah, cemas, dan depresi. Namun, bagaimana tubuh sebenarnya menghasilkan vitamin D saat terkena sinar matahari? Mari kita simak penjelasannya.
Proses Pembentukan Vitamin D saat Terpapar Sinar Matahari
Menurut HealthLine, vitamin D terbentuk dari kolesterol di kulit ketika tubuh terpapar sinar matahari. Sinar matahari mengandung sinar ultraviolet B (UVB) yang memicu proses ini. Ketika sinar matahari mengenai kolesterol di sel kulit, tubuh mendapat energi untuk mensintesis vitamin D. Oleh karena itu, paparan sinar matahari adalah cara terbaik untuk meningkatkan kadar vitamin D dalam tubuh, mengingat kandungan vitamin D dalam makanan terbatas.
Penting untuk dicatat bahwa sinar UVB dari matahari tidak dapat menembus jendela. Oleh karena itu, orang yang bekerja di dalam ruangan atau dekat jendela tetap rentan mengalami kekurangan vitamin D meskipun terpapar sinar matahari. Para peneliti merekomendasikan agar setidaknya sepertiga area tubuh terkena sinar matahari agar penyerapan vitamin D menjadi lebih optimal. Meskipun demikian, penting juga untuk melindungi wajah dan mata dengan mengenakan topi dan kacamata hitam saat berjemur.
Waktu Terbaik untuk Berjemur
Waktu terbaik untuk berjemur adalah saat matahari berada di titik tertinggi, yaitu pada tengah atau siang hari. Pada saat tersebut, tubuh dapat memproduksi vitamin D dengan efisien. BusinessInsider menyebutkan bahwa seseorang tidak perlu berjemur lama untuk mendapatkan vitamin D yang cukup. Berjemur selama 10 hingga 15 menit, dua sampai tiga kali dalam seminggu sudah cukup untuk mendapatkan vitamin D yang cukup.
Namun, durasi berjemur dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti warna kulit, lokasi geografis, dan posisi ketinggian. Orang dengan kulit lebih gelap mungkin membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mendapatkan jumlah vitamin D yang sama karena melanin, pigmen alami dalam tubuh, melindungi kulit dari sinar UV. Orang yang tinggal di daerah yang jauh dari khatulistiwa juga mungkin membutuhkan paparan sinar matahari yang lebih lama karena lebih sedikit sinar UVB yang diserap oleh lapisan ozon di atmosfer bumi. Sedangkan orang yang tinggal di dataran tinggi mungkin dapat memproduksi lebih banyak vitamin D karena sinar UVB dapat menjangkau kulit manusia dengan lebih cepat.
Dengan demikian, pemahaman tentang cara tubuh menghasilkan vitamin D dan waktu yang tepat untuk berjemur dapat membantu menjaga kesehatan tubuh secara optimal.