Nilai Pembiayaan Baru PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) Meningkat pada Semester I-2023
Pada semester I-2023, perusahaan pembiayaan PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) membukukan nilai pembiayaan baru sebesar Rp10,3 triliun, peningkatan tahunan (yoy) sebesar 20,8 persen.
Menurut Sudjono, Direktur Keuangan BFIN, sebagian besar nilai pembiayaan tersebut dialokasikan untuk pembiayaan modal kerja, 22,6% untuk pembiayaan multiguna, 14,5% untuk investasi, dan 1,9 % untuk pembiayaan syariah. Pencapaian ini diumumkan dalam keterangan resmi di Jakarta pada Kamis.
Selain itu, perusahaan menunjukkan komitmennya untuk menjaga risiko kredit yang relatif rendah, dengan tingkat pembiayaan bermasalah atau Non-Performing Financing (NPF) neto sebesar 0,79% pada Juni 2023. Selain itu, NPF bruto berada di level 1,94%, lebih tinggi dari rata-rata industri pembiayaan sebesar 2,63% pada Mei 2023.
Selain itu, perusahaan mencatat coverage NPF (besaran tingkat cadangan piutang dibandingkan NPF) mencapai 2,3 kali. Return on Asset (RoA) perusahaan adalah 8,7% dan Return on Equity (RoE) adalah 18,6% pada akhir Mei 2023, masing-masing lebih tinggi dari rata-rata industri.
BFIN mencatatkan laba bersih sebesar Rp848,4 miliar selama semester I-2023, dengan peningkatan pendapatan sebesar Rp3,2 triliun (yoy).
Pada periode yang sama, aset perusahaan mencapai 25,2 triliun, naik 38,8% tahun ke tahun (yoy) pada semester I-2023, sejalan dengan peningkatan piutang bersih (net receivables) sebesar 31,8%, dengan nilai mencapai 20,0 triliun.
Sudjono menyatakan bahwa peningkatan penyaluran pembiayaan dan sumber pendanaan yang lebih kompetitif berkontribusi pada peningkatan pendapatan ini. Pendanaan terbesar perusahaan berasal dari pinjaman bank dan surat utang dalam mata uang rupiah.
BFIN telah menerbitkan tiga kali Obligasi Rupiah selama semester I-2023, dengan total nilai emisi sebesar Rp3,8 triliun.