PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA), perusahaan petrokimia, mencatatkan pendapatan bersih sebesar 1,07 miliar USD dengan laba bersih 0,3 juta USD pada semester pertama tahun 2023. Menurut Suryandi, Direktur SDM & Urusan Korporat TPIA, EBITDA perseroan meningkat sebesar 95,3 juta USD, meningkat 295,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yang mencapai 24,1 juta USD.
Suryandi menyatakan bahwa perusahaan menunjukkan kinerja yang tangguh karena strategi bisnisnya yang dijalankan dengan fleksibilitas dan ketahanan finansial yang kuat. Dibandingkan dengan kerugian bersih sebesar 64,7 juta dolar pada periode yang sama tahun sebelumnya, laba bersih setelah pajak perseroan sebesar 0,3 juta dolar juga menunjukkan perbaikan.
Selain itu, perusahaan mencatat jumlah liquidity pool sebesar 2,3 miliar dolar AS, yang terdiri dari uang tunai dan setara kas senilai 923 juta dolar, surat berharga senilai 954 juta dolar, dan fasilitas kredit pinjaman jangka panjang yang dijanjikan senilai 405 juta dolar.
Perusahaan tetap percaya pada prospek jangka panjangnya dan melaksanakan rencana ekspansinya dengan disiplin dan fokus, meskipun menghadapi ketidakpastian di masa mendatang karena harga energi dan ketidakpastian geopolitik.
Perusahaan menyelesaikan dan menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Sovereign Wealth Fund Indonesia (INA) pada semester pertama tahun 2023 untuk membangun pabrik chloralkali berskala global di Indonesia. Pabrik ini dibangun dengan fokus pada rantai nilai kendaraan listrik (EV) untuk membantu industri hilir Indonesia. Setelah keputusan investasi terakhir, perusahaan juga berinvestasi dalam Krakatau Posco Energy (KPE) melalui anak usahanya Krakatau Daya Listrik (KDL) untuk membangun pembangkit listrik baru berkapasitas 200 megawatt (MW). Langkah ini mengkonfirmasi komitmen perusahaan untuk meningkatkan kemitraan strategis dan memperkuat posisinya sebagai investor kunci di industri energi.