Dampak Kecanduan Judi Online Pada Otak Setara dengan Kecanduan Narkoba
Kecanduan judi online memiliki dampak yang serupa dengan kecanduan narkoba, terutama pada kerusakan bagian otak yang mengatur konsentrasi, memori, refleksi diri, dan pengambilan keputusan. Psikiater Konsultan Adiksi dan Kepala Divisi Psikiatri RSCM Jakarta, Kristiana Siste Kurniasanti, menjelaskan bahwa dampak dari kedua jenis kecanduan ini sama parahnya dan memerlukan penanganan komprehensif.
“Jika ditanya mana yang lebih parah antara kecanduan narkoba dan judi online, jawabannya adalah keduanya memiliki dampak yang sama berat. Kerusakan pada bagian otak akibat kedua kecanduan ini memerlukan tata laksana yang menyeluruh karena kedua kecanduan tersebut merusak area otak yang sama,” ujar Kristiana dalam media briefing daring pada Jumat (26/7).
Pentingnya perhatian terhadap kecanduan judi online semakin meningkat, terutama pada usia remaja dan dewasa muda, yaitu antara 18 hingga 25 tahun. Kristiana mengungkapkan bahwa kelompok usia ini memiliki risiko tinggi terhadap kecanduan perilaku, termasuk judi online. Pada usia tersebut, area otak depan yang mengatur emosi, penilaian situasi, dan pengambilan keputusan belum sepenuhnya matang, yang sering kali berkontribusi pada perilaku impulsif.
“Otak bagian depan berkembang lebih lambat dibandingkan dengan bagian otak lainnya. Ketika emosi remaja masih labil sementara perkembangan otak depan belum sepenuhnya matang, mereka cenderung terlibat dalam perilaku impulsif seperti judi online untuk mengatasi emosinya,” jelas Kristiana.
Penanganan dini terhadap judi online sangat penting untuk memulihkan fungsi otak secara maksimal. Semakin cepat penanganan dilakukan, semakin baik pemulihan fungsi otak. Sebaliknya, jika penanganan terlambat, proses pemulihan akan mengalami berbagai hambatan, yang berdampak pada gangguan konsentrasi, memori, dan refleksi diri di masa depan.
Kristiana juga menambahkan bahwa kecanduan judi tidak hanya berdampak pada individu, tetapi juga mempengaruhi sekitar tujuh orang lainnya. Dampak yang ditimbulkan meliputi aspek kesehatan, sosial, legal, budaya, dan ekonomi.
Berbagai langkah perlu diambil untuk mengatasi adiksi judi, antara lain melakukan skrining untuk mendeteksi potensi kerusakan atau bahaya judi, memberikan dukungan bagi korban untuk mendapatkan perawatan, serta merujuk mereka kepada profesional kesehatan mental yang berpengalaman.