Danny Drinkwater : Dari Juara Liga Inggris ke Dunia Proyek Bangunan
Danny Drinkwater, mantan pemain Chelsea dan Leicester City, kini tampaknya memulai babak baru dalam hidupnya setelah pensiun dari dunia sepak bola. Terlihat di berbagai proyek bangunan, Drinkwater menunjukkan bahwa dia telah beralih ke profesi yang berbeda dari yang selama ini dikenal.
Kesuksesan di Dunia Sepak Bola
Drinkwater pernah meraih kesuksesan yang signifikan di lapangan hijau. Bersama Leicester City, ia menjadi bagian penting dalam tim yang menjuarai Premier League pada musim 2015-2016, sebuah pencapaian yang dianggap sebagai salah satu kejutan terbesar dalam sejarah sepak bola Inggris. Selain itu, Drinkwater juga sukses meraih trofi FA Cup bersama Chelsea pada musim 2017-2018.
Penurunan Karier dan Kegagalan Bisnis
Setelah masa kejayaannya, Drinkwater mengalami penurunan karier. Dia dipinjamkan ke Reading pada tahun 2022, namun gagal mendapatkan klub baru setelahnya. Pada Oktober 2023, Drinkwater memutuskan untuk pensiun dari sepak bola profesional.
Selain karier sepak bolanya, Drinkwater pernah mencoba peruntungannya di dunia bisnis. Sayangnya, usaha restoran yang dia dirikan mengalami kebangkrutan pada tahun 2022, menambah tantangan dalam hidupnya setelah pensiun.
Langkah Baru di Dunia Proyek Bangunan
Kini, Danny Drinkwater terlihat mengalihkan fokusnya ke pekerjaan di proyek bangunan. Dalam sebuah unggahan di Instastory-nya, Drinkwater membagikan foto dirinya yang tengah bekerja di lokasi proyek.
“Sedang di proyek hari ini,” tulis Drinkwater di media sosialnya.
Meskipun langkah barunya ini mendapat beberapa komentar negatif dari penggemar yang menilai bahwa dia berada di titik terendah, Drinkwater tetap teguh. Dia membalas komentar-komentar tersebut dengan mengungkapkan rasa puasnya terhadap pekerjaan barunya.
“Beberapa dari pesan-pesan ini, bersikaplah yang pantas. Saya senang berada di lokasi proyek! Ini adalah sebuah pilihan,” tulisnya dalam balasan.
Danny Drinkwater kini tampaknya menemukan kebahagiaan dan kepuasan dalam profesi barunya, meskipun perjalanan hidupnya pasca-sepak bola tidak selalu mulus.