Darah Rendah dan Asam Lambung Apakah Benar Berisiko Kematian? Fakta dari Perspektif Dokter
Pernyataan tentang risiko kematian yang terkait dengan penyakit darah rendah dan asam lambung, yang diungkapkan di media sosial X atau Twitter oleh akun @sexieyt, Rabu (5/6/2024) pagi, telah menimbulkan pertanyaan dan perdebatan. “Orang yang terkena darah rendah dan asam lambung resiko terbesarnya adalah kematian,” demikian bunyi tulisan yang diunggah. Namun, apakah benar darah rendah dan asam lambung bisa menyebabkan kematian?
Penjelasan tentang Darah Rendah dan Asam Lambung
Menurut Kementerian Kesehatan, darah rendah atau hipotensi adalah kondisi ketika tekanan darah berada di bawah normal, berkisar antara 90/60 mmHg dan 120/80 mmHg. Sementara itu, penyakit asam lambung adalah gangguan pada sistem pencernaan yang ditandai dengan naiknya asam lambung dan isi perut ke kerongkongan.
Menanggapi pernyataan tersebut, Dokter Spesialis Penyakit Dalam di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bantul, Yogyakarta, Sumardi, menjelaskan bahwa baik darah rendah maupun asam lambung, secara umum tidak menyebabkan kematian pada manusia. Berbeda dengan tekanan darah tinggi atau hipertensi, risiko penyakit berbahaya yang dapat menyebabkan kematian mendadak lebih minim pada tekanan darah rendah.
Menurut Sumardi, tekanan darah rendah atau hipotensi umumnya tidak menyebabkan risiko kesehatan lainnya. Namun, jika kondisi ini dibiarkan terus-menerus, hal tersebut dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, seperti mudah mengantuk atau bahkan pingsan.
Gejala darah rendah biasanya meliputi kelelahan, pusing atau sakit kepala ringan, mual, penurunan kesadaran, pandangan yang mengabur, kurang konsentrasi, hingga pingsan. Namun, hipotensi umumnya tidak berbahaya dan dapat dialami oleh siapa saja, bahkan pada orang sehat.
Darah rendah perlu diperhatikan jika terjadi secara tiba-tiba, karena hal tersebut bisa menjadi tanda adanya penyakit yang sedang diderita. Oleh karena itu, penting untuk memeriksakan diri ke dokter jika mengalami gejala yang mengganggu.
Terkait penyakit asam lambung, Sumardi menambahkan bahwa meskipun secara umum tidak menyebabkan kematian, penderita yang memiliki kondisi kesehatan tertentu mungkin berisiko lebih tinggi. Misalnya, penyakit asam lambung dapat berhubungan dengan risiko kematian pada penderita penyakit liver berat atau sirosis hati.
Sebuah penelitian pada 2021 menemukan bahwa sebagian besar pasien sirosis hati juga menderita penyakit asam lambung atau refluks lambung. Hal ini diperkirakan disebabkan oleh kondisi penumpukan cairan di perut yang sering menjadi komplikasi sirosis.
Namun, Guru Besar pada Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), dr. Ari Fahrial Syam, menegaskan bahwa asam lambung tidak secara langsung menyebabkan kematian. Meskipun demikian, serangan asam lambung dapat menimbulkan gejala yang membuat penderita merasa tidak nyaman, seperti kesulitan bernapas atau rasa tercekik. Penting untuk penderita asam lambung untuk tetap tenang dan rileks saat mengalami serangan tersebut, serta mengonsumsi obat-obatan yang sesuai jika diperlukan.
Penutup
Jadi, meskipun darah rendah dan asam lambung bisa menyebabkan gejala yang mengganggu, risiko kematian langsung karena kondisi tersebut sangat minim. Namun, penting untuk memperhatikan gejala yang mungkin terjadi dan berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat jika diperlukan.