Daya Tarik Film Horor Indonesia di Pasar Film Internasional
Produser Eksekutif Ideosource Entertainment, Andi Boediman, menyatakan bahwa film horor Indonesia tidak hanya menarik di pasar domestik, tetapi juga memiliki daya tarik yang signifikan di pasar internasional.
“Ada ketertarikan dalam mencari tahu tentang budaya Indonesia, khususnya mengenai ritual pengusiran setan (eksorsisme),” kata Andi.
Andi merujuk pada kesuksesan film sebelumnya berjudul “Kalian Pantas Mati,” yang menarik perhatian penonton di negara seperti Kamboja dan berhasil diputar di berbagai negara.
Dengan alasan tersebut, pihaknya memutuskan untuk kembali menjelajahi genre horor melalui proyek terbaru berjudul “Kuasa Gelap” (“Dominion of Darkness”).
Produser film “Kuasa Gelap,” Robert Ronny, menjelaskan bahwa film tersebut akan mengeksplorasi aspek-aspek horor yang berkaitan dengan ritual pengusiran setan dalam konteks ajaran Katolik di Indonesia.
Setelah diumumkan perdana pada bulan Mei 2023, pengambilan gambar untuk film “Kuasa Gelap” akan segera dimulai pada tanggal 10 Februari 2024 di sekitar wilayah Jabodetabek dan sekitarnya.
Dengan arahan dari sutradara Bobby Prasetyo, “Kuasa Gelap” akan mengangkat tema eksorsisme dengan latar belakang agama Katolik, menceritakan perjalanan seorang pastor yang meragukan imannya dan terlibat dalam pengusiran setan yang menguasai seorang remaja.
Saat pengumuman pada Mei 2023, film “Kuasa Gelap” berhasil menggaet tiga aktor ternama, yakni Jerome Kurnia, Lukman Sardi, dan Astrid Tiar.
Kisah dalam film “Kuasa Gelap” terinspirasi dari kisah nyata mengenai eksorsisme di Indonesia.
Proses pengambilan gambar untuk film horor terbaru produksi Ideosource Entertainment dan Paragon Pictures ini akan berlangsung dari 10 Februari hingga Maret 2024, dengan lokasi syuting di Jakarta dan sekitarnya.
Dalam penggarapan “Kuasa Gelap,” para kru produksi telah melakukan riset intensif mengenai ritual eksorsisme di Indonesia, dengan berkonsultasi langsung dengan para rohaniwan yang memiliki pengalaman di lapangan guna memastikan keakuratan dan integritas ritual tersebut.
“Saya yakin film ini telah melalui riset dan persiapan yang paling komprehensif dari semua proyek yang pernah saya jalani,” kata Sutradara film “Kuasa Gelap,” Bobby Prasetyo.
Dia menambahkan bahwa seluruh pemain dan kru produksi telah menunjukkan totalitas mereka selama proses persiapan, termasuk melalui lokakarya untuk aktor dengan bimbingan dari rohaniwan serta diskusi intensif mengenai cerita dan latar belakang karakter.
Produser film “Kuasa Gelap,” Arvin Sutedja, menekankan bahwa semua tahapan produksi film, mulai dari riset, pengembangan naskah, persiapan syuting, hingga proses pengambilan gambar, dilakukan dengan teliti dan mengikuti prosedur autentikasi, termasuk penjagaan terhadap terjemahan bahasa Latin dan aspek-aspek lainnya.
Para kru produksi juga melakukan perjalanan ke berbagai tempat, termasuk Pontianak, Kalimantan Selatan, untuk menghadiri konferensi eksorsisme pertama di Indonesia, mempelajari ritual eksorsisme di Solo, serta melakukan audiensi dengan Keuskupan Agung Jakarta dalam persiapan praproduksi.