Dua Desainer Anak-Anak dari Bandung Siap Meriahkan Ajang Fesyen Dunia di Paris.
Dua desainer cilik akan tampil untuk pertama kalinya di acara fesyen Front Row di Paris, Prancis, pada bulan September 2023 yang akan datang. Saudari Michelle Liu dan Catherine Liu berusia empat belas dan sepuluh tahun berasal dari Bandung, Jawa Barat. Sejak kecil, mereka memiliki kecintaan pada menggambar fesyen. Bahkan pada usia Sekolah Dasar, sang kakak, Michelle, mulai menggambar dan membuat pakaian untuk boneka Barbie miliknya sendiri.
Michelle mengatakan kepada saya di acara IN2MF Front Row Paris di Jakarta pada hari Kamis (24/8) bahwa mereka belajar sendiri karena mereka senang menggambar sejak SD kelas 2.
Catherine, adiknya, tertarik dengan Michelle setelah melihat dia mulai belajar mendesain pakaian dan ingin mengikuti jejak kakaknya.
Michelle memiliki keberanian untuk menampilkan desain pakaiannya di pertunjukan mode karena hobinya dan kesungguhannya dalam mendesain pakaian. Pertunjukan pertamanya adalah Jogja Fashion Week 2022, yang diikuti oleh Surabaya Fashion Parade pada tahun yang sama.
Michelle dan Catherine berhasil karena orang tua mereka yang selalu mendukung karir mereka sebagai desainer fesyen. Mereka meminta dukungan dari Indonesia Fashion Chamber (IFC) dan akhirnya terpilih untuk tampil di Paris dalam acara fesyen Front Row Indonesia Internasional Modest Fashion Festival (IN2MF).
Ketua IFC Ali Charisma mengucapkan terima kasih kepada Michelle dan Catherine atas desain mereka, yang telah ditampilkan dalam berbagai fashion show di Indonesia. Ini memungkinkan mereka berpartisipasi dalam ajang Paris pada bulan September mendatang.
“Mereka hampir tidak lolos kurasi, tetapi setelah melihat karyanya seimbang dengan desainer lain, kami memutuskan memberikan kesempatan.” Dalam kesempatan yang sama, Ali menyatakan bahwa mereka mungkin akan menarik perhatian, bahkan di Eropa.
Kedua siswa yang berasal dari Bandung ini berencana untuk menghadiri pertunjukan mode internasional pertama di Paris. Michelle akan menggunakan kain songket Palembang yang unik dengan motif tenun emas dan merah untuk menampilkan karyanya di Front Row Paris 2023. Kejayaan kerajaan Sriwijaya, yang dulu menguasai perdagangan Asia Tenggara, memberikan inspirasi.
Michelle mengatakan bahwa desainnya terinspirasi oleh budaya kerajaan Sriwijaya yang kaya. “Sri” berarti gemilang dan “Wijaya” berarti kemenangan, maka “Sriwijaya” berarti kemenangan yang cemerlang.”
Michelle mengubah songket Palembang menjadi busana yang mengikuti tren fashion global, menggabungkan konsep ini dengan gaya Barat. Untuk menambah sentuhan kemewahan, dia akan memamerkan mantel, blazer, dan pakaian siap pakai dihiasi sequins.
Sementara itu, Catherine akan merancang “The Couture Soul” dengan inspirasi dari anak remaja yang ceria, menggunakan kain troso khas Jepara dengan dominasi warna gelap, termasuk biru.
“Mereka akan melihat desain yang asimetris, seperti blazer, blus, rok, dan mantel,” kata Catherine.
Michelle dan Catherine ingin bekerja sama dalam desain sambil berharap dapat terus mengangkat nama Indonesia di dunia fesyen.