Dibahas dalam Perdebatan, Apa Perbedaan Antara Stunting dan Gizi Buruk?
Pada hari Minggu, 4 Maret, di Jakarta Convention Center, masalah Stunting & Gizi Buruk menjadi topik diskusi dalam kelima pemilihan presiden 2024. Saat calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, bertanya kepada capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo, tentang program bagi-bagi makanan bergizi untuk mencegah stunting, terlihat perbedaan antara keduanya.
Ganjar menegaskan bahwa ini termasuk 2 kondisi yang berbeda. Menurutnya, pencegahan stunting dimulai dengan memperhatikan kesehatan ibu hamil, bukan setelah anak dilahirkan. Dalam menjelaskan perbedaan ini, dia menyatakan bahwa jika anak sudah lahir dan tumbuh, itu disebut gizi buruk.
Stunting adalah masalah gizi jangka panjang yang disebabkan oleh asupan makanan yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi anak. Ini biasanya terjadi karena asupan makanan yang tidak memenuhi kebutuhan nutrisi anak selama bertahun-tahun dan baru muncul saat anak berusia dua tahun. Terdapat hubungan antara stunting dan pertumbuhan terhambat, yang dapat mempengaruhi perkembangan otak anak.
Sebaliknya, gizi buruk terjadi ketika tubuh tidak mendapatkan asupan gizi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar tubuh untuk berkembang. Berbeda dengan stunting, yang terjadi setelah kelahiran, gizi buruk terjadi setelah kelahiran. Baik anak usia berapa pun dapat mengalami gizi buruk, yang ditandai dengan tubuh yang kurus, kulit kering, rambut tipis, rentan terhadap infeksi, dan gangguan dalam pertumbuhan.
Penjelasan ini memberikan pemahaman lebih mendalam tentang perbedaan, yang menjadi pusat pembicaraan dalam pemilihan presiden 2024. Stunting adalah masalah gizi yang lebih kronis dibandingkan dengan gizi buruk, yang umumnya dikaitkan dengan asupan gizi yang tidak mencukupi pada suatu titik waktu. Perbedaan ini karena penyebab, gejala, dan waktu munculnya kondisi tersebut berbeda.