Untuk Identifikasi dan Pencegahan Kekerdilan pada Anak, DPPKB Kota Ambon Bersama TPPS dan TP-PKK Lakukan Diseminasi Kasus Stunting.
Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dan Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kota Ambon telah melakukan diseminasi kasus stunting di lima kecamatan di kota tersebut. Kegiatan ini dilakukan oleh Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Ambon.
Lisa Wattimena, Penjabat Ketua TP-PKK Kota Ambon, mengatakan bahwa tujuan diseminasi kasus stunting adalah untuk menemukan penyebab kekerdilan anak-anak di Kota Ambon. Hasilnya kemudian dianalisis untuk membuat saran untuk mencegah stunting.
Pola asuh yang salah, sanitasi yang buruk, dan faktor ekonomi rendah adalah beberapa penyebab utama kekerdilan, menurut identifikasi. Lisa Wattimena menekankan bahwa masalah ini merupakan tanggung jawab semua orang, dan untuk menyelesaikannya, berbagai pihak harus bekerja sama, bekerja sama, dan bekerja keras.
Lisa berharap kegiatan diseminasi ini akan membantu pemerintah kota Ambon melakukan tindakan yang tepat sasaran dan mengurangi angka stunting.
Menurut Welly Patty, Kepala DPPKB Kota Ambon, banyak pihak terlibat dalam diseminasi. Ini termasuk camat, pejabat desa dan negeri, puskesmas, dokter anak dan obgyn, psikolog, tenaga gizi, penyuluh KB, dan TP-PKK di tingkat kecamatan, desa, negeri, dan kelurahan. Untuk mendorong desa, negeri, dan kelurahan untuk meningkatkan partisipasi anak-anak dalam posyandu, kegiatan ini juga melibatkan Babinsa dan Babinkamtibmas.
Penjabat Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena, akan menerima hasil diseminasi ini. Dari 33.878 keluarga sasaran di 50 desa dan kelurahan di Kota Ambon, terdapat 20.910 keluarga yang berisiko mengalami kekerdilan, menurut pemkot Ambon. Jumlah ini merupakan masalah besar yang membutuhkan perhatian yang mendalam dari masyarakat.