Untuk Mencegah Virus Nipah, Dinkes Kota Bengkulu Meminta Masyarakat untuk Hindari Mengonsumsi Buah Bekas Gigitan Hewan.
Untuk mencegah penyebaran Virus Nipah (NiV) di wilayah tersebut, Dinas Kesehatan Kota Bengkulu telah meminta semua orang untuk menghindari mengonsumsi makanan, terutama buah, yang memiliki bekas gigitan hewan.
Imbauan ini diberikan karena ada masyarakat yang masih mengkonsumsi buah yang telah digigit hewan, bahkan jika ada bekas gigitan hewan di sana.
Tujuan dari imbauan ini adalah untuk mencegah penyebaran Nipah karena virusnya berasal dari gigitan hewan, terutama kelelawar dan babi, dan menyebar ke manusia melalui air liur atau kotoran hewan, kata Joni Haryadi, Plt Kepala Dinkes Kota Bengkulu.
Selain itu, orang diminta untuk berhati-hati dan menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar. Untuk mencegah hal ini terjadi, disarankan untuk mengonsumsi makanan yang sehat dan minum lebih banyak air putih.
Dinkes Kota Bengkulu terus mengimbau masyarakat untuk menjaga kesehatan dan kebersihan, meskipun belum ada laporan penularan Virus Nipah di Indonesia. Sama seperti COVID-19, virus nipah menyebar melalui udara.
Sebelum ini, India mengalami wabah Virus Nipah (NiV) yang menyebar antar manusia di wilayah Kerala di India Selatan. Virus Nipah adalah zoonosis yang dapat menyebar antara hewan dan manusia, dan kelelawar buah adalah hewan reservoir NiV di alam. Virus Nipah juga dapat menyebabkan penyakit pada babi dan manusia. Nipah adalah wabah yang sering terjadi di beberapa negara Asia, terutama Bangladesh dan India.