Program Penanganan Stunting di Desa Dibuat oleh Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat
Di beberapa desa di Sulawesi Barat (Sulbar), Dinas Kesehatan telah membuat program untuk menangani stunting.
Menurut Dr. Indahwati Nursyamsi, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, pemerintah daerah terus melakukan upaya besar untuk mengatasi stunting di Sulbar.
Untuk menangani kasus kekerdilan pada anak atau stunting hingga tingkat desa, Dinkes Sulbar telah melakukan pertemuan, pemantauan, dan evaluasi secara bertahap.
Menurutnya, tujuan dari program evaluasi ini adalah untuk membuat rencana yang akan diterapkan pemerintah untuk menangani stunting di seluruh desa di Sulbar.
Dia menambahkan, “Kami melibatkan pemerintah tingkat kabupaten/kota dan kepala desa di Sulbar untuk melakukan penanganan stunting secara berjenjang.”
Kerja sama antara pemerintah provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, dan desa sangat penting dalam penanganan stunting agar hasil yang optimal dicapai.
Setiap minggu, Dinkes Sulbar akan melakukan evaluasi berkala untuk melacak kemajuan penanganan stunting di desa.
Dia menyatakan bahwa penanganan stunting ini merupakan komitmen kuat dari pemerintah daerah untuk memerangi stunting dan menciptakan generasi muda Sulbar yang sehat dan berkualitas.
Selain itu, dia menyatakan bahwa pemerintah Sulbar telah melakukan pendataan penderita stunting dengan menggunakan data elektronik pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat (E-PPGBM).
Pendataan menunjukkan bahwa pada Mei 2023, 15,50% bayi akan stunting.
Dia menyatakan bahwa dari 9.159 bayi yang lahir dari Januari hingga Mei 2023, terdapat 1.420 bayi baru lahir, atau sekitar 15,50 persen dari total bayi yang lahir.