Diperlukan Intervensi Pelatihan dalam Pengembangan Sektor Pariwisata
Sari Lenggogeni, Direktur Pusat Studi Pariwisata Universitas Andalas, berpendapat bahwa pemerintah pusat dan daerah harus melakukan sesuatu untuk mendorong pertumbuhan sektor pariwisata dengan menyediakan infrastruktur, Intervensi pelatihan, dan peraturan.
Karena komunitas dan pemangku kepentingan pariwisata membutuhkan peningkatan ekonomi dari industri ini, Sari berpendapat bahwa pemerintah harus memberikan stimulus untuk menghidupkan industri pariwisata. Peningkatan infrastruktur, pelatihan, dan regulasi dianggap sangat penting untuk mendukung pertumbuhan industri pariwisata.
Sari berpendapat bahwa koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah yang memiliki potensi pariwisata sangat penting untuk menyelesaikan perencanaan manajemen destinasi dengan baik dan melaksanakannya sesuai dengan rencana induk.
Sari juga menekankan betapa pentingnya konektivitas antardaerah di Indonesia untuk mencegah penumpukan wisatawan di satu tempat dan menghubungkan daerah yang belum banyak dijamah, memberikan kesempatan yang sama, dan menciptakan destinasi wisata baru.
Wisatawan perjalanan, baik dari luar negeri maupun domestik, meningkat sepanjang tahun 2023, menurut Sari. Peningkatan minat dalam wisata didorong oleh pemulihan dari pandemi COVID-19 dan peningkatan kembalinya perjalanan.
Pada bulan September 2023, kunjungan wisatawan asing juga meningkat sebesar 15% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Orang-orang yang melakukan perjalanan, terutama mereka yang berasal dari Malaysia, Australia, China, dan Singapura, lebih suka kegiatan rekreasi, yang dikenal sebagai rekreasi. Mereka juga memiliki lebih banyak waktu untuk menjelajahi Indonesia, yang memungkinkan mereka untuk merencanakan perjalanan premium seperti liburan musim panas atau Natal.
Sari menganggap masalah kesehatan seperti peningkatan kasus COVID-19 tidak terlalu signifikan seperti beberapa tahun sebelumnya. Dia optimistis bahwa pariwisata Indonesia, baik domestik maupun internasional, akan terus berkembang setelah pandemi COVID-19 pulih, didukung oleh tren revenge tourism dan dorongan wisatawan yang telah lama terbatas dalam perjalanan.
Sari juga mengatakan bahwa turis dari Timur Tengah masih memilih Indonesia dan Malaysia sebagai tempat wisata halal dan Islam. Bali dan Lombok masih menjadi destinasi paling populer di Indonesia bagi turis Malaysia, China, dan Singapura. Wisatawan dari China dan Australia juga suka melihat Borobudur, Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur, terutama selama sesi liburan tertentu seperti akhir tahun atau perjalanan lebih lama.
Sari optimistis bahwa kunjungan wisatawan asing ke Indonesia akan terus meningkat meskipun tahun politik sedang berlangsung.