Direktur Utama Garuda Mengungkap Kronologi Mesin Pesawat Haji yang Terbakar
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) memberikan penjelasan terkait kejadian yang melibatkan penerbangan pesawat haji GA-1105 dengan rute Makassar-Madinah yang mengalami insiden terbakar. Penerbangan tersebut merupakan bagian dari Kloter 5 yang berangkat dari embarkasi Makassar.
Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, menjelaskan bahwa perseroan segera melaksanakan prosedur Return to Base (RTB) sebagai langkah pencegahan yang cepat untuk mengatasi risiko dalam penerbangan tersebut. “Keputusan RTB diambil oleh Pilot in Command (PIC) segera setelah pesawat lepas landas setelah mendapati kendala pada mesin pesawat yang memerlukan pemeriksaan lebih lanjut, setelah ditemukan adanya percikan api pada salah satu engine,” ujarnya dalam pernyataan resmi yang dikutip pada hari Kamis.
Sebagai respons terhadap situasi tersebut, mesin pesawat harus menjalani pemeriksaan menyeluruh sebagai bagian dari usaha untuk memastikan kesiapan armada agar dapat beroperasi kembali.
“Penerbangan tersebut telah mendarat dengan selamat di Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar pada pukul 17.15 LT. Seluruh penumpang tiba di bandara dalam keadaan aman dan sehat,” tambahnya.
Garuda Indonesia kemudian berhasil menerbangkan kembali penerbangan haji GA-1105 pada malam hari pukul 22:02 LT dari Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar setelah melaksanakan prosedur RTB sebelumnya akibat kendala mesin pesawat yang mengeluarkan percikan api.
Para penumpang Kloter 5 Embarkasi Makassar kemudian melanjutkan perjalanan mereka dengan menggunakan pesawat Boeing 747-400 (ER-TRV) dan dijadwalkan tiba di Bandara Internasional Prince Mohammad bin Abdulaziz, Madinah pada hari yang sama pukul 03.40 LT.
Selanjutnya, pesawat Boeing 747-400 (ER-BOS) yang mengalami kendala teknis akan dihentikan operasionalnya untuk sementara waktu (grounded) guna menjalani inspeksi menyeluruh bersama pihak terkait hingga dinyatakan siap untuk terbang kembali.
Untuk memastikan kelancaran operasional penerbangan haji dari Embarkasi Makassar setelah insiden tersebut, Garuda Indonesia juga telah menyiapkan alokasi pesawat cadangan untuk memastikan keberangkatan jemaah haji berikutnya tetap sesuai jadwal.
Sebelumnya, GA-1105 yang dioperasikan dengan menggunakan pesawat B747-400 berangkat dari Bandara Sultan Hasanuddin pada pukul 15:30 LT dan dijadwalkan tiba di Bandara Internasional Prince Mohammad bin Abdulaziz, Madinah pada pukul 21.10 LT.
Pesawat tersebut mengangkut sedikitnya 450 penumpang, yang terdiri dari calon jemaah haji dari embarkasi Makassar, serta 18 awak pesawat.
“Kami meminta maaf atas ketidaknyamanan yang dialami oleh seluruh jemaah haji dalam penerbangan tersebut dan juga kepada Kementerian Agama RI sebagai penyelenggara haji,” ungkap Irfan.