Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo, mengungkapkan bahwa adanya sumber air minum, jamban, dan kondisi hunian yang tidak layak dapat meningkatkan risiko stunting.
Ia menyatakan bahwa rumah dan jamban yang tidak layak banyak ditemukan di daerah seperti Landak dan Sambas.
Hunian yang layak memiliki kriteria seperti luas lantai yang memadai, atap yang terbuat dari bahan yang kokoh, dan dinding yang solid.
Selain itu, sanitasi yang layak mencakup tempat Buang Air Besar (BAB) yang sesuai dan sumber air minum yang dapat diandalkan.
Hasto juga mengungkapkan bahwa sebagian besar rumah tangga anak usia dini di Indonesia memiliki akses ke rumah tangga yang layak, sumber air minum yang baik, dan sanitasi yang memadai.
Namun, masih ada daerah di Kalimantan Barat yang memiliki persentase keluarga sasaran berisiko stunting akibat sumber air minum yang tidak layak.
Hal serupa juga terjadi akibat jamban yang tidak layak di beberapa daerah di Kalimantan Barat.
Selain itu, rumah yang tidak layak huni juga menjadi faktor risiko stunting di sebagian daerah Kalimantan Barat.
Data tersebut mencakup persentase keluarga sasaran yang berisiko stunting akibat berbagai faktor tersebut di berbagai kabupaten di Kalimantan Barat.
Hasto mengingatkan pentingnya upaya untuk meningkatkan akses ke sumber air minum yang layak, sanitasi yang memadai, dan kondisi hunian yang baik sebagai bagian dari usaha untuk mengurangi risiko stunting di Kalimantan Barat.