Ditinjau Prabowo, Bagaimana Pelaksanaan Program Makan Siang Gratis di China?
Bandung, Penjuru – Prabowo Subianto, calon presiden pemenang Pemilihan Presiden 2024, mengunjungi Beijing No.2 Middle School di Distrik Dongcheng, Beijing, China pada Selasa (2/4/2024) untuk meninjau penerapan program makan siang gratis. Kunjungan ini dilakukan setelah pertemuan dengan Presiden China Xi Jinping, Perdana Menteri China Li Qiang, dan Menteri Pertahanan China Dong Jun. Dalam kunjungannya, Prabowo didampingi oleh pihak sekolah dan melihat kantin sekolah di Beijing yang menyediakan makan siang gratis untuk siswa. Prabowo memberikan pujian terhadap makanan yang disajikan kepada siswa, yang terdiri dari protein hewani, sayur-sayuran, dan makanan ringan. “Sangat sehat,” ujarnya seperti dilansir dari Kompas.com pada Rabu (3/4/2024).
Pelaksanaan Program Makan Siang Gratis di China
Program makan siang gratis di China telah diterapkan oleh Pemerintah China sejak tahun 2011 dengan tujuan meningkatkan gizi anak-anak di wilayah pedesaan. Selama lebih dari 10 tahun, pemerintah telah mengalokasikan dana sebesar 147,2 miliar yuan atau sekitar Rp 324,321 triliun untuk program makanan sekolah ini. Menurut Nikkei Asia, program ini telah dilaksanakan di 1.762 kota di 29 provinsi dan mencakup 40 juta siswa pedesaan pada Mei 2020.
Wakil Ketua China Development Research Foundation, Lu Mai, menyatakan bahwa program ini telah memberikan dampak positif yang signifikan terhadap kondisi fisik anak-anak pedesaan. Data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China menunjukkan bahwa tinggi badan rata-rata siswa perempuan meningkat sebanyak 1,69 sentimeter antara tahun 2012 hingga 2019 di wilayah yang tercakup dalam program makanan sekolah yang didukung negara. Sedangkan tinggi badan rata-rata siswa laki-laki juga meningkat sebanyak 1,54 sentimeter dalam periode yang sama.
Meskipun demikian, jurnal yang diterbitkan oleh China Economic Review menyarankan agar pemerintah lebih memperhatikan kajian lebih lanjut terutama mengenai anak-anak yang mengalami stunting. Jurnal tersebut juga menyoroti bahwa program makan siang gratis tidak memiliki dampak yang signifikan pada penurunan angka stunting.
Tantangan Program Makan Siang Gratis di China
Meskipun program ini telah berjalan lebih dari 10 tahun, masih terdapat tantangan dari perubahan kondisi perekonomian negara dan perubahan selera masyarakat. Subsidi pemerintah pusat yang mendukung program ini meningkat dari 3 yuan menjadi 4 yuan per anak setiap kali makan hingga tahun 2021. Namun, kenaikan harga makanan pokok beberapa kali lipat selama periode tersebut menambah tekanan keuangan pada pemerintah daerah dan sekolah. Selain itu, kualitas program ini juga bervariasi di setiap daerah dan bergantung pada penerapannya di tingkat lokal. Oleh karena itu, pejabat daerah dituntut untuk tetap adaptif dalam menjalankan program ini.