Dokter : 0,5 – 7,5% Anak Indonesia Mengalami Alergi Susu Sapi
Alergi susu sapi menjadi masalah kesehatan yang cukup signifikan di kalangan anak-anak di Indonesia. Menurut dokter spesialis anak dan konsultan alergi serta imunologi, Budi Setiawan, sekitar 0,5 hingga 7,5 persen anak di Indonesia mengalami kondisi ini, menurut data terbaru dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
Penyebab Alergi Susu Sapi
Protein yang terdapat dalam susu sapi, terutama kasein dan whey, merupakan pemicu utama alergi pada banyak individu. Reaksi alergi terjadi ketika sistem kekebalan tubuh anak menganggap protein-protein ini sebagai ancaman dan merespons dengan melepaskan zat-zat kimia seperti histamin, yang menyebabkan gejala alergi.
Prevalensi dan Data Statistik
Data dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) pada tahun 2012 menunjukkan bahwa sekitar 23,8 persen dari pasien anak dengan alergi yang dirawat di sana mengidap alergi terhadap susu sapi. Selain itu, menurut World Allergy Organization (WAO) pada tahun 2023, sekitar 1,9 hingga 4 persen anak di seluruh dunia dilaporkan menderita alergi terhadap susu sapi.
Gejala yang Muncul
Anak-anak yang mengalami alergi susu sapi bisa menunjukkan berbagai gejala, mulai dari yang ringan hingga yang serius. Gejala yang umum meliputi:
- Diare : Gejala utama yang dialami oleh sebagian besar anak dengan alergi susu sapi, mencapai hingga 53 persen dari kasus.
- Ruam Kulit : Kulit menjadi merah, gatal, dan muncul bintik-bintik.
- Sesak Napas : Terjadi ketika reaksi alergi mengenai sistem pernapasan.
- Anafilaksis : Reaksi alergi yang jarang terjadi tetapi serius, mengancam nyawa dan memerlukan penanganan medis segera.
Diagnosa dan Penanganan
Diagnosis alergi susu sapi melibatkan observasi gejala yang dialami anak dan sering kali memerlukan tes kulit atau tes darah untuk mengidentifikasi reaksi alergi spesifik terhadap susu sapi. Penanganan tergantung pada tingkat keparahan alergi, tetapi umumnya melibatkan:
- Eliminasi : Menghindari susu sapi dan produk turunannya dari diet anak.
- Penggunaan Pengganti : Pemilihan pengganti susu yang cocok, seperti susu kedelai atau susu almond, bila anak membutuhkan asupan gizi yang serupa.
- Edukasi & Pemantauan : Penting bagi orang tua dan pendidik untuk memahami gejala serta tanda-tanda reaksi alergi, serta mengawasi anak secara ketat.
Pemahaman dan Pencegahan
Memahami alergi susu sapi membantu orang tua dan masyarakat umum untuk lebih waspada terhadap kondisi ini. Pencegahan utama meliputi pengenalan dini gejala alergi, pengelolaan makanan anak secara hati-hati, dan konsultasi dengan profesional kesehatan untuk diagnosis dan penanganan yang tepat.
Alergi susu sapi, meskipun tidak jarang, dapat dielola dengan baik dengan pemahaman yang tepat dan perhatian medis yang sesuai. Dengan pendekatan yang tepat, anak-anak yang mengalami alergi ini dapat tetap sehat dan aktif dalam kehidupan sehari-hari mereka.