Dokter Menyarankan Pemberian Vaksin HPV Sejak Dini
Anindhita, seorang dokter dari RS Persahabatan, menggarisbawahi betapa pentingnya memberikan vaksin HPV kepada anak perempuan sesegera mungkin untuk mencegah kanker serviks.
“Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, efektivitas vaksin HPV telah terbukti mencapai angka di atas 90 persen, terutama di negara-negara yang telah menerapkan program vaksinasi HPV,” kata Anindhita pada acara yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan di Jakarta pada hari Selasa.
Selain itu, Anindhita menyatakan bahwa penelitian yang dilakukan dua belas tahun setelah penerapan vaksinasi HPV di beberapa negara, seperti Swiss, Australia, dan Selandia Baru, menunjukkan bahwa tingkat kasus kanker serviks sangat rendah.
Di Indonesia, program vaksinasi HPV saat ini ditujukan untuk siswa kelas 5 dan 6 SD yang berusia sekitar 13 tahun. “Memberikan vaksinasi pada usia 13 tahun memerlukan dua dosis dengan selang waktu satu tahun, tanpa perlu melakukan skrining, karena diasumsikan belum ada kontak seksual,” katanya.
Anindhita mengatakan bahwa dosis vaksinasi harus diberikan sebanyak tiga kali kepada mereka yang berusia di atas 13 tahun, menekankan pentingnya vaksinasi sejak dini. Namun, orang dewasa, seperti mereka yang telah kuliah, masih dapat divaksinasi, meskipun dengan interval yang lebih singkat.
Misalnya, interval dua bulan untuk dosis pertama dan kedua dan empat bulan untuk dosis ketiga, katanya.
Anindhita juga menjelaskan bahwa vaksinasi HPV juga dapat diberikan kepada orang yang sudah menikah, meskipun disarankan untuk melakukan skrining sebelumnya. Dia menegaskan bahwa vaksinasi ini efektif hingga usia 40 tahun.
Anindhita mengatakan bahwa setelah divaksinasi, pemeriksaan virus HPV dan pap smear masih diperlukan. “Jadi, setelah divaksinasi, jangan anggap sudah selesai. Penting untuk tetap melakukan skrining secara teratur, karena kita baru melindungi dari sembilan dari ratusan jenis virus HPV yang ada.”