Dokter Menyarankan Tidak Menyimpan Cairan Berbahaya dalam Botol Air Mineral
Dr. Ariani Dewi Widodo, Sp.A(K), seorang dokter anak dan pakar kesehatan dari Unit Kerja Koordinasi Gastrohepatologi Ikatan Dokter Anak Indonesia, memperingatkan bahwa memasukkan cairan berbahaya ke dalam botol air mineral, terutama minyak tanah, dapat menyebabkan anak menelannya.
Dr. Ariani mengatakan dalam Seminar Media “Mewaspadai Anak Menelan Benda Asing”, yang diadakan secara online oleh IDAI pada hari Kamis, “Cairan berbahaya tidak boleh ditempatkan di botol air mineral, paling sering itu air aki dan minyak tanah karena hati-hati sekali minyak tanah warnanya sama dengan air.”
Selain minyak tanah, cairan lain yang dianggap berbahaya termasuk deterjen, pembersih lantai, sabun cuci piring, sabun cuci tangan, soda api, dan zat dengan pH asam atau basa.
Dr. Ariani menjelaskan bahwa tertelan cairan asam, seperti air aki, dapat menyebabkan perih pada kulit dan anak biasanya berteriak kesakitan segera. Cairan basa, seperti sabun cuci piring, dianggap lebih berbahaya karena efeknya tidak begitu cepat setelah tertelan. Setelah kontak dengan jaringan, kerusakan jaringan yang parah dapat terjadi dan tidak dapat dideteksi pada detik pertama.
Peringatannya, “Setelah cairan tidak bersentuhan lagi dengan jaringan, kerusakan terus terjadi. Karena itu hati-hatilah dengan cairan yang sifatnya basa.”
Dr. Ariani mengatakan bahwa cairan berbahaya tidak boleh dimasukkan ke dalam botol minuman apa pun, seperti air ion atau air jus. Ini karena anak-anak mungkin tidak dapat membedakan antara minuman dan zat berbahaya. Dia menyarankan orangtua untuk menyimpan cairan berbahaya di tempat yang tinggi dan dikunci agar anak aman—tidak di lemari bawah wastafel atau di tempat lain yang mudah dijangkau oleh anak.