Dokter : Orang Tua Tidak Perlu Cemas Jika Anak Perempuan Belum Mengalami Menstruasi
Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi dr. Surahman Hakim dari Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo (RSCM) menyatakan bahwa orang tua yang memiliki anak perempuan berusia 9-10 tahun tidak perlu cemas jika anak mereka belum mengalami menstruasi.
Pada sebuah diskusi daring mengenai kesehatan reproduksi anak perempuan di Jakarta pada hari Senin, Surahman menjelaskan bahwa haid pada anak perempuan yang berusia 9-10 tahun merupakan fenomena yang terjadi lebih cepat dibandingkan zaman dahulu.
“Sebelumnya, rata-rata usia menstruasi adalah sekitar 11-12 tahun. Namun, sekarang ini, anak-anak mengalami menstruasi lebih awal,” katanya.
Surahman menjelaskan bahwa hal ini dipengaruhi oleh perkembangan nutrisi, gizi, serta paparan berbagai faktor eksternal yang mempercepat pematangan sel telur pada anak perempuan.
Beberapa faktor eksternal yang dapat mempengaruhi adalah makanan cepat saji (fast food) dan kualitas udara yang semakin buruk karena polusi udara.
Meskipun demikian, Surahman menegaskan bahwa orang tua tidak perlu khawatir jika anak mereka belum mengalami menstruasi, karena setiap perempuan telah memiliki sel telur sejak lahir.
Surahman menjelaskan bahwa sel telur pada perempuan sudah ada sejak lahir dan dalam kondisi tertentu, pertumbuhan sel telur akan diatur oleh hormon dari otak saat anak memasuki masa pubertas.
Setiap anak perempuan memiliki pertumbuhan seksual sekunder hingga usia 15 tahun, di mana menstruasi, pertumbuhan payudara, dan bulu-bulu di permukaan kulit akan tumbuh, menandakan pertumbuhan yang normal.
Jika anak belum mengalami menstruasi hingga usia 15 tahun, dan pertumbuhan seksual sekunder tidak mencapai perkembangan yang diharapkan, maka orang tua sebaiknya membawa anak mereka untuk pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter kandungan atau dokter anak.