“Ekonom USU Sarankan Kerja Sama dengan Unicorn dalam Perdagangan Digital UMKM di Sumut”
Ekonom dari Universitas Sumatera Utara (USU), Wahyu Ario Pratomo, memberikan saran kepada pemerintah daerah (pemda) di Sumatera Utara agar bermitra dengan perusahaan aplikasi perdagangan digital yang disebut “unicorn” daripada mencoba membuat “e-commerce” mereka sendiri.
Menurut Wahyu, perusahaan “unicorn” yang memiliki valuasi mencapai 1 miliar dolar AS atau Rp15,3 triliun sudah memiliki infrastruktur lengkap untuk mendukung penjualan produk UMKM. Mereka juga memiliki pangsa pasar yang mapan dan fasilitas pendukung seperti jasa pengiriman barang.
Daripada mengeluarkan dana besar untuk mengembangkan platform “e-commerce” baru, Wahyu menyarankan pemda-pemda di Sumut untuk menjalin kemitraan dengan “unicorn” yang sudah ada.
Wahyu juga mengusulkan beberapa bentuk kerja sama yang mungkin, seperti menampilkan produk UMKM Medan di halaman depan aplikasi “unicorn” atau memberikan potongan ongkos kirim untuk transaksi dari UMKM Sumut ke luar wilayah, sehingga memudahkan distribusi barang.
Selain itu, Wahyu menggarisbawahi pentingnya literasi digital yang masih kurang di kalangan pelaku UMKM. Kurangnya pemahaman teknologi dapat menghambat transaksi dan mengurangi efektivitas “e-commerce” yang dibuat oleh pemda.
Menurut Wahyu, meskipun pemda telah mengalokasikan dana besar untuk mengembangkan aplikasi “e-commerce,” efektivitasnya mungkin hanya berlangsung selama setahun atau bahkan kurang jika tidak ada kemitraan yang tepat. Setelah itu, aplikasi tersebut bisa menjadi tidak berfungsi.
Sebelumnya, beberapa pemda di Sumut, termasuk Kota Medan, telah mencoba menciptakan aplikasi perdagangan elektronik khusus untuk UMKM. Namun, Wahyu menyarankan agar mereka mempertimbangkan kerja sama dengan “unicorn” yang sudah mapan di bidang tersebut.
Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, dan Perdagangan Medan telah mengumumkan rencana untuk meluncurkan aplikasi perdagangan elektronik UMKM pada Oktober 2023. Aplikasi tersebut akan memungkinkan masyarakat mengakses produk-produk UMKM Medan melalui perangkat seluler. Inspirasi untuk aplikasi ini datang dari perangkat lunak serupa yang digunakan oleh Pemerintah Kota Surabaya, yaitu Pemberdayaan dan Ketahanan Ekonomi Nang Suroboyo (Peken), yang diluncurkan pada tahun 2021.