“Dishanpang Provinsi Kalimantan Tengah Perluas Bantuan Penanganan Stunting ke Kabupaten Barito Timur”, demikian bunyi rilis tersebut.
Untuk mengatasi stunting di Kabupaten Barito Timur, Dinas Ketahanan Pangan (Dishanpang) Provinsi Kalimantan Tengah telah melakukan inisiatif.
Di Palangka Raya pada hari Senin, Kepala Dishanpang Kalteng, Riza Rahmadi, mengatakan, “Kami memberikan bantuan atau dukungan penanganan stunting di Desa Tewah Pupuh dan Bamban, yang terletak di Kecamatan Benua Lima.”
Ini merupakan lanjutan dari upaya sebelumnya yang telah dilakukan oleh lembaga tersebut. Ini terutama berlaku di Desa Saka Kajang, Kecamatan Jabiren Raya, Kabupaten Pulang Pisau.
Upaya ini juga merupakan konsekuensi dari instruksi yang diberikan oleh Sugianto Sabran, Gubernur Kalimantan Tengah, dan Yulistra Ivo, Ketua TP PKK, yang berharap setiap perangkat daerah mendukung Posyandu untuk membantu menurunkan angka stunting.
Dishanpang bekerja sama dengan Pos Pelayanan Terpadu atau Posyandu setempat untuk memberikan bantuan ini, terutama untuk menyediakan makanan tambahan kepada balita yang berisiko stunting.
Dia menyatakan bahwa empat balita di Desa Tewah Pupuh dan Bamban yang berisiko stunting saat ini diberikan makanan tambahan seperti telur ayam, kacang hijau, dan vitamin.
Program ini telah berlangsung selama dua bulan di dua desa di Barito Timur, dan posyandu setempat melaporkan bahwa anak-anak balita yang terlibat dalam program ini telah mengalami kemajuan.
Selain itu, dia menyatakan, “Secara keseluruhan, baik dari segi kesehatan, termasuk berat badan, telah mengalami peningkatan. Kami berharap perkembangan ini akan terus berlanjut dan menunjukkan peningkatan yang lebih baik lagi.”
Untuk Desa Saka Kajang, program ini membantu dua belas anak yang berisiko stunting, dan bantuan telah berlangsung selama empat bulan.
Riza menyatakan, “Semua menunjukkan perkembangan yang positif. Dukungan seperti ini terbukti efektif, dan kami berharap dapat memberikan kontribusi dalam upaya percepatan penurunan stunting di Kalimantan Tengah.”
Provinsi Kalimantan Tengah memiliki prevalensi stunting 26,9% pada tahun 2022, turun 0,5% dari 27,4% pada tahun sebelumnya.