Erick Thohir Menyebut Pembiayaan sebagai Kendala dalam Penanganan Sampah Laut
Dalam upaya mereka untuk mengatasi masalah sampah, negara-negara ASEAN menghadapi masalah pembiayaan dan infrastruktur, kata Erick Thohir, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi ad-interim. Erick mengatakan dalam sambutan di acara “ASEAN Conference on Combatting Plastic Pollution” (ACCPP) di Jakarta bahwa jumlah sampah di darat dan di lautan telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir.
Erick menekankan bahwa negara-negara di Asia Tenggara harus bekerja sama untuk memerangi sampah, khususnya sampah plastik di lautan, karena masih ada banyak hambatan di lapangan. Kapasitas pembiayaan dan infrastruktur adalah masalah yang dihadapi negara-negara anggota ASEAN, katanya.
Erick tetap optimistis bahwa upaya bersama sedang dilakukan untuk mencari solusi untuk masalah sampah. Untuk memerangi sampah plastik di laut dan membangun kerangka ekonomi sirkular untuk ekonomi Asia Tenggara, ASEAN telah membuat rencana aksi regional. Diharapkan bahwa program-program ini akan meningkatkan kerja sama antar-negara ASEAN dalam menangani masalah sampah plastik.
Dianggap sebagai kesempatan penting, ACCPP menyampaikan perspektif dan pengetahuan tentang cara menangani masalah sampah plastik di lautan. Erick menunjukkan betapa pentingnya bekerja sama dan bekerja sama dengan berbagai pihak, serta mengakui bahwa masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk mencapai target ambisius penurunan sampah plastik di laut sebesar 70% pada tahun 2025.
Erick mengakhiri sambutannya dengan menekankan bahwa untuk mencapai tujuan tersebut, banyak pihak dan negara mitra harus bekerja sama lebih erat.