Pada hari Minggu, 16 Juli, Erick Thohir, menteri BUMN, mengadakan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto di Istana Bogor untuk membahas industri pertahanan.
Erick mengatakan bahwa diskusi dengan Prabowo dan Presiden Jokowi lebih berfokus pada industri pertahanan karena penting bagi Indonesia untuk terus mengembangkan industri pertahanan di tengah kondisi geopolitik saat ini. Namun, dia menegaskan bahwa pengembangan industri pertahanan tidak menunjukkan bahwa Indonesia berencana menyerang, tetapi lebih untuk mempersiapkan pertahanan dalam negeri.
Selain itu, dalam pertemuan tersebut, dipertimbangkan untuk meninjau fasilitas terbaru yang diperlukan, pabrik peluru di Turen, Malang, Jawa Timur.
Erick juga menceritakan rencana Presiden Jokowi untuk memindahkan PT Pindad dan PT Dirgantara Indonesia ke kawasan industri di Subang, Jawa Barat, agar lebih dekat dengan Bandara Kertajati. Tujuan pemindahan ini adalah untuk membuat PT Pindad dan PT Dirgantara Indonesia lebih mudah diintegrasikan dan lebih mudah diakses daripada lokasi saat ini di tengah kota.
Erick telah meminta Rosan Roeslani, Wakil Menteri BUMN yang baru dilantik, untuk melanjutkan diskusi dengan Presiden Jokowi dan Menhan Prabowo mengenai pengembangan industri pertahanan.
Erick meminta Rosan Roeslani, mantan duta besar Indonesia untuk AS, untuk melanjutkan kerja sama dalam pembelian helikopter dan alat pertahanan lainnya yang dibutuhkan Indonesia. Erick mengatakan bahwa tugasnya adalah menyiapkan industri untuk menerapkan rencana tersebut, meskipun dia tidak mengetahui detailnya.
Selain itu, Erick menyatakan bahwa, meskipun terjadi di tengah kegembiraan menjelang pemilihan presiden, pertemuan tersebut adalah wajar dan normal karena melibatkan presiden dan jajaran menteri mengenai kemajuan dan percepatan berbagai industri, mengingat masa pemerintahan tinggal satu tahun lagi.