FFF Melarang Pemain Muslim di Timnas Prancis Berpuasa Ramadan
Bandung, Penjuru – Federasi Sepakbola (FFF) telah mengeluarkan larangan berpuasa bagi para pemain timnas, baik dari kelompok umur hingga tim senior. Keputusan ini menimbulkan ketidakpuasan di kalangan sejumlah pemain muslim, bahkan beberapa di antaranya memilih untuk pulang demi menjalankan ibadah puasa Ramadan dengan baik.
Sebagaimana dilaporkan oleh ESPN, salah satu yang memutuskan untuk pulang adalah gelandang Lyon, Mahamadou Diawara, yang juga merupakan anggota Timnas Prancis U-19. Diawara mengungkapkan ketidaknyamanannya terhadap aturan baru ini, sehingga FFF memutuskan untuk menggantikannya dengan pemain dari Nantes, Dehmaine Tabibou Assoumani.
Seorang agen yang identitasnya dirahasiakan, yang mewakili sejumlah pemain Prancis dari level junior hingga senior, mengonfirmasi adanya ketidaknyamanan tersebut. Namun, tidak semua pemain berani mengikuti langkah Diawara.
“Ada beberapa pemain yang merasa tidak senang dengan keputusan ini. Mereka merasa bahwa agama mereka tidak dihormati oleh FFF, dan mereka juga tidak merasa dihormati. Beberapa orang memilih untuk tidak menciptakan masalah, tetapi Mahamadou tidak senang dengan aturan tersebut, jadi dia memilih untuk pulang,” ujar agen tersebut.
Pada Rabu (20/3/2024), Presiden FFF, Philippe Diallo, dalam sebuah wawancara dengan harian lokal Le Figaro, mengungkapkan bahwa ia telah menerapkan aturan baru terkait pemain yang menjalankan puasa Ramadan saat bermain untuk Timnas Prancis.
Menurut Diallo, langkah ini sesuai dengan “prinsip netralitas” yang tertuang dalam undang-undang pembentukan FFF, dan bertujuan untuk “memastikan agama tidak mengganggu seorang atlet.”
FFF menegaskan bahwa para pemain muslim harus tetap mengikuti ritme operasional tim dan organisasi seperti biasa. Oleh karena itu, mereka dilarang untuk berpuasa selama berada di markas latihan timnas di Clairefontaine, dan diminta untuk menggantinya di luar bulan Ramadan.
Timnas Prancis telah lama dihuni oleh para pemain keturunan imigran dari Afrika, dan bahkan menjadi mayoritas dalam skuad. Banyak di antara mereka yang menganut agama Islam.
Dalam uji coba internasional bulan Maret ini, pelatih tim senior, Didier Deschamps, memanggil sejumlah pemain muslim seperti Ibrahima Konate, Youssouf Fofana, Matteo Guendouzi, dan Ousmane Dembele. Hal ini menunjukkan pentingnya representasi dan inklusi dalam timnas Prancis.