Gangguan Mental Pasca-Pemilu Dapat Memperburuk Kondisi Komorbid
Dr. Ashwin Kandouw, Sp.KJ, seorang spesialis kedokteran jiwa, mengatakan bahwa gangguan mental pasca-pemilu dapat memperburuk kondisi masyarakat yang memiliki penyakit lain atau penyakit penyerta.
Ashwin, lulusan Universitas Indonesia, menjelaskan dalam sebuah webinar online di Jakarta pada hari Selasa bahwa stres modern dianggap berperan besar dalam memperparah komorbiditas, termasuk penyakit jantung dan stroke.
Menurutnya, stres dapat mempengaruhi gangguan pembuluh darah pada penderita penyakit jantung atau stroke. Selain itu, stres juga dapat mempengaruhi kadar asam lambung dan kinerja lambung.
Ashwin menekankan bahwa pola hidup sehari-hari dan faktor stres sangat penting untuk memengaruhi kondisi komorbid yang terkait. Dia menyatakan bahwa kondisi metabolik penderita diabetes dapat dipengaruhi oleh stres.
Ashwin menyarankan agar orang-orang menghindari stres pasca-pemilu dengan menikmati pesta demokrasi dan bersikap lapang dada jika calon yang terpilih tidak sesuai dengan keinginan mereka.
Ashwin menyarankan untuk mengurangi penggunaan media sosial, menikmati hobi yang disukai, dan berjalan-jalan untuk menghilangkan stres. Ashwin juga menekankan betapa pentingnya untuk menghindari tuduhan yang dapat memicu perilaku pertahanan diri penderita jika ada orang terdekat yang mengalami gejala gangguan jiwa.
Menurutnya, lebih baik jika keluarga membantu penderita stres memahami apa yang menyebabkan gejala mereka dan memberi mereka saran, seperti mengatur waktu kunjungan ke dokter untuk mendapatkan perawatan segera jika diperlukan.
Ashwin mengatakan bahwa tidak perlu memaksa penderita untuk mengakui gangguan jiwa. Sebaliknya, lebih penting untuk memberi tahu mereka bahwa mereka mengalami kesulitan dan perlu mendapatkan bantuan. Langkah awal yang sangat penting adalah kesadaran akan kebutuhan akan bantuan.
Ashwin juga menyampaikan pesan kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan mental.