Ganjar Menepis Isu Tidak Dukungnya Hak Angket oleh Mahfud Md
Ganjar Pranowo dengan tegas menepis isu seputar cawapresnya serta menegaskan bahwa Mahfud Md tidak mendukung usulan hak angket mengenai penyelenggaraan Pemilihan Umum 2024.
“Tidak, saya kira Anda salah,” ungkap Ganjar di Gedung TKRPP, Jakarta, pada hari Jumat.
Sebelumnya, pada hari Kamis (22/2), calon wakil presiden nomor urut 3, Mahfud Md, menolak untuk memberikan komentar terkait usulan hak angket yang diajukan oleh pasangannya, calon presiden Ganjar Pranowo, mengenai penyelenggaraan Pemilihan Umum 2024.
Mahfud menegaskan bahwa persoalan hak angket bukanlah urusan pasangan calon, melainkan merupakan ranah partai politik.
“Saya ndak tahu karena hak angket itu bukan urusan paslon (pasangan calon) ya. Itu urusan partai,” ujar Mahfud menjawab pertanyaan wartawan saat ditemui di rumahnya, Jakarta, pada hari Kamis.
Dia juga menyatakan bahwa dia tidak ingin mengurusi masalah tersebut. “Saya ndak tahu dan tidak ingin tahu juga,” tambahnya.
Mahfud juga menjelaskan bahwa tidak ada kewajiban bagi pasangan calon untuk membahas usulan hak angket.
Sebelumnya, Ganjar Pranowo telah mengusulkan hak angket dan hak interpelasi untuk Pemilu 2024 saat rapat bersama tim pemenangannya di Jakarta pada tanggal 15 Februari 2024.
Dia kembali menegaskan hal tersebut dalam siaran tertulis pada tanggal 19 Februari 2024. “Jika DPR tidak siap dengan hak angket, saya mendorong penggunaan hak interpelasi DPR untuk mengkritisi kecurangan pada Pilpres 2024,” ujarnya dalam siaran tertulis tersebut.
Hak angket merupakan hak DPR RI untuk menyelidiki pelaksanaan suatu undang-undang atau kebijakan pemerintah yang berhubungan dengan hal-hal penting, strategis, dan berdampak luas pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, yang diduga bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.
Hingga saat ini, usulan Ganjar tersebut mendapat dukungan baik dari PDI Perjuangan maupun Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Namun, partai politik pendukung pasangan calon nomor urut 2, seperti Partai Golkar dan Partai Demokrat, serta partai-partai dalam barisan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menolak usulan tersebut.
Dalam pemilihan presiden Pemilu 2024, terdapat tiga pasangan calon presiden-calon wakil presiden yang bersaing. Mereka adalah Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan nomor urut 01, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dengan nomor urut 02, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md. dengan nomor urut 03.
Tahapan Pemilu 2024 saat ini masih menunggu hasil penghitungan suara dari KPU RI. Berdasarkan hasil real count per Kamis pukul 23.00 WIB, pasangan Prabowo-Gibran unggul dengan perolehan suara 58,89 persen, diikuti oleh pasangan Anies-Muhaimin dengan 24,06 persen, dan Ganjar-Mahfud berada di urutan ketiga dengan perolehan suara sebesar 17,05 persen.