Ganjar Pranowo, Calon Presiden PDI Perjuangan, Menegaskan Betapa Pentingnya Pengembangan Transportasi Umum di Indonesia.
Kandidat presiden dari Partai PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo, telah menyatakan kesiapannya untuk membangun sistem transportasi umum yang lebih efisien untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, mengurangi kemacetan, dan melindungi lingkungan Indonesia.
Ganjar dengan tegas menyatakan dalam pernyataan tertulis yang dia buat di Semarang, Jawa Tengah, bahwa pengembangan transportasi umum akan menjadi salah satu prioritas utama dalam rencana pemerintahannya.
Mobilitas masyarakat akan menjadi lebih cepat dan efisien dengan pengembangan transportasi umum. Bayangkan jika kereta cepat ini memungkinkan seseorang untuk tinggal di Bandung dan bekerja di Jakarta. Ketika dia mencoba Kereta Cepat Whoosh yang menghubungkan Jakarta ke Bandung, dia mengatakan, “Mereka dapat berpindah tempat dengan cepat dan nyaman.”
Selain itu, Ganjar mengakui bahwa Presiden Joko Widodo telah membangun sejumlah program transportasi umum yang sangat baik. Dia berkomitmen untuk melanjutkan dan mengoptimalkan program-program tersebut untuk memberikan manfaat yang lebih besar bagi kemakmuran masyarakat.
Ganjar berkata, “Pak Jokowi telah melakukan terobosan besar, terutama dalam infrastruktur dan transportasi umum. Tugas kita adalah melanjutkan dan mengoptimalkan program ini agar memberikan manfaat dan nilai tambah yang signifikan bagi masyarakat.”
Selama kunjungannya ke Bandung, Jawa Barat, Ganjar dengan sengaja memilih untuk menggunakan Kereta Cepat Jakarta-Bandung Whoosh, yang baru saja diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo. Ia naik bersama Dirut PT Kereta Api Cepat Indonesia China, Dwiyana Slamet Riyadi. Sebelum itu, mereka juga melihat beberapa gerbong dan melihat fasilitas yang tersedia sambil berbicara dengan penumpang.
Ganjar mengatakan bahwa dia senang menggunakan kereta api, bahkan di kelas ekonomi, karena dia telah menggunakannya selama bertahun-tahun saat bekerja di Jakarta. Dia juga mengatakan bahwa dia tahu tentang perjalanan dengan kereta karena dia telah menggunakannya selama bertahun-tahun.
Berjalan di dalam gerbong, mereka mencatat kecepatan kereta mencapai 70 km/jam. Namun, dalam sekejap, kecepatan itu naik menjadi 351 km/jam.
Wah, itu benar-benar tidak terasa. Angkatan keretanya halus sekali. Ganjar berkata dengan antusias, “Kami bahkan tidak merasakan perubahan ketika kecepatan mencapai 351 km/jam.”