GSMA Menganjurkan Pengembangan Peta Jalan Spektrum Frekuensi di Indonesia
“GSMA, Asosiasi Layanan Seluler Dunia, Mengusulkan Pengembangan Peta Jalan Spektrum Frekuensi 5G di Indonesia”, kata GSMA.
GSMA, asosiasi penyedia layanan seluler global, menegaskan bahwa pengembangan peta jalan spektrum frekuensi sangat penting untuk mendukung perkembangan teknologi seluler 5G dan generasi berikutnya di Indonesia. Julian Gorman, kepala GSMA Asia Pasifik, menekankan bahwa peta jalan spektrum frekuensi yang komprehensif adalah langkah penting untuk membangun fondasi yang kuat untuk membangun ekosistem teknologi yang berkembang.
Rekomendasi GSMA mencakup tiga topik, dengan fokus pada rencana lelang spektrum frekuensi 5G yang akan segera dilakukan oleh pemerintah. GSMA menekankan bahwa infrastruktur pita yang ada harus dipertimbangkan dan kebutuhan jangka panjang harus dipertimbangkan, terutama untuk spektrum frekuensi menengah.
Gorman menyatakan bahwa untuk mendorong investasi di sektor komunikasi, diperlukan kepastian dalam pembinaan teknologi komunikasi. GSMA percaya bahwa pengembangan teknologi komunikasi yang baik akan membantu pertumbuhan ekonomi Indonesia, terutama dalam ekonomi digital, yang diproyeksikan akan menjadi yang terbesar di dunia.
Selain itu, Gorman menyoroti peningkatan biaya spektrum frekuensi di Indonesia dalam sepuluh tahun terakhir, yang dapat menghambat perkembangan layanan seluler masa depan, dan GSMA mendesak pemerintah untuk mengurangi harga tawar minimum dalam proses lelang spektrum frekuensi 5G. GSMA ingin memberikan fleksibilitas kepada penyedia layanan dengan menahan harga spektrum frekuensi di bawah harga pasar.
Gorman juga menyarankan evaluasi dan penyesuaian formula biaya tahunan spektrum frekuensi. Ini akan memungkinkan penyedia layanan seluler menerima insentif jangka panjang dan memastikan peningkatan biaya tetap sesuai dengan perubahan pasar.