Gubernur DKI Jakarta Menegaskan Pentingnya Perbaikan Gedung Sekolah yang Berpotensi Kecelakaan
Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, menekankan pentingnya perbaikan gedung sekolah di wilayah DKI Jakarta yang rawan kecelakaan, mulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Semua kepala sekolah mungkin memiliki biaya perawatan, dan ada Bantuan Operasional Pendidikan (BOP). Di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, pada hari Kamis, Heru mengatakan bahwa pak kadis telah mengeluarkan surat edaran yang mengimbau agar individu yang rawan terhadap kecelakaan diperbaiki.
Tindakan ini diambil sebagai tanggapan atas beberapa insiden kecelakaan yang terjadi di sekolah-sekolah di Jakarta. Salah satunya adalah kematian seorang siswa di SDN 06 Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Dia diduga jatuh dari lantai empat gedung sekolah setelah dirawat di Rumah Sakit Fatmawati pada 26 September.
Selain itu, ada kasus kematian seorang siswa Kelas IX SMP Negeri 132 di Cengkareng, Jakarta Barat. Dia diduga jatuh dari lantai empat sekolah pada 9 Oktober.
Heru juga menekankan betapa pentingnya kepala sekolah, guru, dan orang tua dalam mengawasi siswa dan memastikan bahwa mereka disiplin, termasuk menghindari tawuran, bolos sekolah, dan merokok.
Heru juga meminta Dinas Pendidikan DKI Jakarta untuk memeriksa kondisi psikologis semua siswa setelah peristiwa tragis yang terjadi di sekolah.
Heru menyatakan bahwa kecelakaan sebelumnya terjadi karena mereka mencoba merokok, dan ini adalah tanggung jawab orang tua. Kepala sekolah harus dapat mengatasi situasi seperti ini.
Heru sebelumnya telah mengumumkan bahwa dia berencana untuk mencabut Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus bagi siswa yang terbukti merokok. Dia juga berharap pemberian KJP Plus dilakukan dengan hati-hati dan setelah berbicara dengan guru dan siswa untuk memahami kesulitan yang dihadapi siswa.