Noviana Setiawati, guru di Puhua School di Purwokerto, melihat bahwa siswa dan warga negara Indonesia secara umum, yang bukan penutur asli bahasa Inggris, menghadapi kesulitan khusus dalam menguasai bahasa asing tersebut.
Sebaliknya, mengajar orang yang bukan penutur asli bahasa Inggris juga memerlukan pendekatan dan keterampilan khusus. Ini diumumkan pada hari Senin oleh Kepala Divisi Bahasa Inggris di Sekolah Puhua di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Akibatnya, dia menjelaskan bahwa istilah EFL, TESOL, dan ESL sering digunakan dalam bidang pengajaran bahasa Inggris untuk non-penutur asli. EFL berarti bahasa Inggris sebagai bahasa asing, TESOL berarti mengajar bahasa Inggris kepada penutur bahasa lain, dan ESL berarti bahasa Inggris sebagai bahasa kedua.
Dia menjelaskan, “Ketiganya adalah bidang pengajaran bahasa Inggris untuk orang-orang yang tidak berbahasa Inggris.”
Dalam hal ini, kerja sama antara Puhua School dan City University of New York (CUNY) telah mengundang tiga ahli bahasa dan literasi dari New York, Amerika Serikat, untuk mengajar siswa Puhua School Purwokerto, terutama siswa sekolah menengah atas, bahasa Inggris melalui program Summer Camp 2023, yang berlangsung dari tanggal 10 hingga 13 Agustus 2023.
Menurut Noviana, CUNY, yang mengelola lebih dari 25 kampus di New York, telah mempekerjakan Linda A. Pelc, seorang ahli linguistik dan TESOL, untuk memimpin program ini. Pelc juga bertanggung jawab atas Konferensi Musim Dingin Linguistik Terapan dan NYS TESOL.
Selain itu, Cyntia S. Wiseman, seorang ahli literasi akademik dan linguistik, dan Marshella Lie, seorang instruktur bahasa, mentor, dan pengembang kurikulum, akan dikirim ke CUNY.
Noviana mengatakan bahwa tujuan program Summer Camp Inggris 2023 adalah untuk memberi siswa Puhua pengalaman yang luar biasa untuk belajar bahasa Inggris dan melibatkan banyak hal lain, seperti pemahaman diri, inovasi, pemahaman diri, refleksi diri, dan pengembangan pola pikir melalui seni dan kreativitas di lingkungan global.
Siswa dipandu oleh guru bahasa melalui berbagai kegiatan dalam dan luar ruangan yang terintegrasi dalam program “kemah” ini. Kegiatan ini mencakup topik seperti mengenal diri sendiri, perayaan di Amerika dan Indonesia, menulis tentang liburan yang diinginkan, dan membuat ide untuk video iklan.
Siswa Puhua School sangat berbakat, menurut Cynthia Wiseman, yang mencerminkan bakat dan dedikasi guru mereka.
Dia kemudian menyatakan, “Harapan saya adalah bahwa di masa depan, program ini dapat melibatkan lebih banyak siswa untuk berpartisipasi dalam kegiatan di luar ruangan yang dapat meningkatkan keterampilan bahasa Inggris mereka.”