Hanya Urusan Fana, Bijaklah dalam Memperlakukan Diri Sendiri
Orang sering kehilangan rasa sayang pada diri sendiri karena dorongan untuk memenangi setiap pertarungan. Dr. Kristin Neff, profesor psikologi di Universitas Texas, menekankan betapa pentingnya kekuatan belas kasih pada diri sendiri. Dalam era industri, orang-orang lebih kompetitif, dengan mentalitas petarung dan keinginan untuk menjadi juara dalam segala kesulitan dan persaingan.
Dalam dunia yang sangat kompetitif saat ini, banyak orang terjebak dalam siklus bekerja tanpa henti yang membuat mereka terlalu keras pada diri sendiri untuk mencapai kesempurnaan. Namun, penting untuk menyadari bahwa keinginan kita pada akhirnya hanya akan sia-sia. Untuk alasan apa kita memperlakukan diri kita dengan kejam?
Bekerja dan berkarya di era industri saat ini sama dengan berlari maraton. Kita perlu memiliki rencana agar kita tidak putus asa dan tetap kuat untuk mencapai garis akhir. Meskipun menetapkan tujuan dan tenggat waktu penting, mereka harus realistis agar mereka tidak memaksakan diri dan kehilangan kendali atas hidup mereka.
Tanda-tanda yang biasa ditunjukkan oleh perfeksionis termasuk obsesi jangka panjang terhadap target, penetapan tenggat waktu yang tidak manusiawi, dan penggunaan kata “harus” dalam segala hal. Konsep ini dapat menyebabkan gangguan tidur, kebutuhan untuk berpura-pura bahwa semua baik-baik saja, dan kesulitan menerima kekurangan diri sendiri.
Belas kasih pada diri sendiri penting tidak hanya dalam hubungan dengan orang lain, tetapi juga saat menghadapi tuntutan dan tekanan di tempat kerja. Kesalahan dan kekurangan adalah bagian dari kemanusiaan, dan memaafkan diri sendiri adalah langkah pertama menuju kemajuan dan peningkatan.
Jika Anda mendapat perlakuan buruk dari orang lain, tidak terlalu mudah untuk menyalahkan diri sendiri. Belajar mengenali diri sendiri secara menyeluruh, menerima kelemahan Anda, dan membangun kepercayaan diri adalah kunci untuk hidup yang lebih seimbang.
Ketika tugas atau tanggung jawab yang diberikan melebihi kemampuan dan waktu yang rasional, menolak adalah pilihan yang sah. Bekerja di era industri bukan berarti kita harus tetap tergantung pada pekerjaan kita. Memiliki harga diri dan bersyukur atas segala anugerah Tuhan membantu menjaga keseimbangan dalam hidup.
Menghargai diri sendiri adalah investasi jangka panjang untuk kebahagiaan dan kesehatan mental. Meskipun kita hidup di era industri yang penuh tekanan, tetap penting untuk mencapai keberhasilan yang sebenarnya.