Dr. Carina Citra Dewi Joe, seorang ilmuwan Indonesia yang tergabung dalam tim produksi vaksin AstraZeneca di Universitas Oxford, Inggris, telah berbicara kepada mahasiswa Universitas Surabaya (Ubaya) tentang bagaimana membuat vaksin.
Carina memberikan kuliah tamu kepada mahasiswa dari Fakultas Farmasi, Teknobiologi, dan Kedokteran Ubaya tentang pengalamannya mengembangkan vaksin AstraZeneca dalam waktu singkat.
Dalam pernyataan yang diterima ANTARA di Surabaya, Jumat, dia menyatakan, “Kami tidak memiliki waktu untuk merekrut lebih banyak orang. Oleh karena itu, saya bekerja sendiri dari awal hingga akhir di laboratorium.”
Untuk memastikan proyek selesai tepat waktu, Carina bahkan bekerja selama enam belas hingga delapan belas jam per hari selama tujuh hari dalam seminggu. Untuk memenuhi kebutuhan seluruh negara pada saat itu, dibutuhkan tiga miliar dosis vaksin AstraZeneca. Karena itu, Carina dan timnya memproduksi sebanyak 1.000 hingga 4.000 liter dalam satu batch, memungkinkan mereka untuk menghasilkan vaksin dalam jumlah besar dengan biaya yang terjangkau.
Dia menambahkan, “Kami membuat vaksin tidak hanya untuk negara maju tetapi juga untuk negara berkembang karena kami percaya bahwa semua harus mendapatkan kesempatan yang sama.”
Carina mengatakan bahwa beberapa hal memungkinkan timnya membuat vaksin dengan cepat. Pertama dan terpenting, proses produksi yang sederhana Mereka selalu memprioritaskan kemanusiaan daripada keuntungan. Selain itu, keberhasilan juga bergantung pada komunikasi yang baik dengan badan kesehatan terkait dan kerja sama dengan berbagai pihak.
Wakil Rektor I Ubaya, Prof. Dr.rer.nat. Maria Goretti Marianti Purwanto, berharap kuliah tamu ini akan memberikan wawasan baru kepada siswa yang tertarik dengan ilmu kehidupan. Dia berharap hal ini dapat menjadi sumber inspirasi bagi mahasiswa Ubaya untuk menciptakan inovasi bagi negara.