Indodax Mengedukasi Generasi Z tentang Kripto dan Blockchain
Dengan program “INDODAX Goes to Campus” di Universitas Esa Unggul Kampus Jakarta, CEO Indodax Oscar Darmawan membantu generasi Z belajar tentang kripto dan teknologi blockchain.
Menurut Oscar, data dari BAPPEBTI (Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi) menunjukkan bahwa lebih dari setengah dari peminat aset kripto adalah anak muda di bawah usia 30 tahun. Persentase tertinggi ditemukan pada rentang usia 18 hingga 24 tahun sebesar 28,2%, dan persentase tertinggi pada rentang usia 25 hingga 30 tahun sebesar 28,5%. Oscar menyatakan bahwa program ini adalah upaya terus-menerus Indodax untuk memberikan pemahaman mendalam tentang kripto dan blockchain kepada generasi muda.
Oscar percaya bahwa memberikan pengetahuan ini kepada generasi muda adalah investasi untuk masa depan, terutama mengingat peran kripto yang semakin penting dalam transformasi industri keuangan dan digital secara global. Dia mengatakan bahwa “INDODAX Goes to Campus” tidak hanya memberikan informasi, tetapi juga bertujuan untuk memberdayakan generasi muda dengan pengetahuan yang relevan tentang masa depan aset digital.
Teknologi seperti Internet of Things (IoT), big data, robotik, Artificial Intelligence (AI), dan blockchain telah saling terhubung selama revolusi industri 4.0. Oscar menjelaskan bahwa blockchain, salah satu teknologi di era revolusi industri 4.0, memiliki banyak keuntungan, seperti keamanan yang terjamin, transparansi, efisiensi, penghematan biaya operasional, dan pelacakan proses.
Oscar menyayangkan bahwa beberapa orang menyalahgunakan teknologi blockchain, terutama dalam hal aset kripto, untuk tujuan ilegal seperti pencucian uang. Namun, dia menekankan bahwa blockchain memiliki kemampuan untuk mendeteksi dan melacak transaksi ilegal, sehingga mereka dapat diungkap dengan cepat.
CEO Indodax berbicara tentang aset kripto yang dapat digunakan untuk investasi, trading, atau penggilingan. Selain itu, Oscar memberikan nasihat tentang bertransaksi kripto, seperti pentingnya melakukan riset sendiri (DYOR) dan menghindari ketakutan ketinggalan (FOMO). Menurutnya, Anda harus memilih aset yang dikenal dan dipahami serta menggunakan platform pertukaran mata uang kripto yang diizinkan oleh pemerintah, seperti Indodax.