Indonesia dan Jepang Setujui Penguatan Ketahanan Pangan dan Transformasi Digital
Dalam KTT ASEAN-Penguatan Jepang, Presiden Joko Widodo dan Menteri Jepang Fumio Kishida mencapai kesepakatan untuk meningkatkan ketahanan Penguatan pangan dan transformasi digital.
Presiden Joko Widodo dan Menteri Jepang Fumio Kishida telah menandatangani perjanjian kerja sama untuk mendorong transformasi digital dan meningkatkan ketahanan pangan pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Peringatan 50 Tahun Kemitraan ASEAN-Jepang di Tokyo, Jepang. KTT berlangsung selama dua hari, 17 Desember hingga 18 Desember 2023.
Presiden Jokowi menyatakan bahwa lima puluh tahun kerja sama antara ASEAN dan Jepang telah memberikan momentum penting untuk mempersiapkan kerja sama di masa depan, menjadikan wilayah tersebut lebih stabil dan tangguh di tengah perubahan geopolitik dan geoekonomi yang cepat.
Dalam hal ketahanan pangan dan energi, kedua negara memperkuat kerja sama untuk meningkatkan produktivitas rantai pasok pangan melalui pengembangan teknologi dan ketersediaan pupuk, serta penyelarasan standar komoditas pertanian.
Jepang berperan sebagai mitra penting ASEAN dalam mendukung transisi energi yang adil, inklusif, dan terjangkau ke sumber daya baru dan terbarukan. Presiden Jokowi menekankan bahwa kolaborasi dapat mendorong investasi dan transfer teknologi rendah karbon, seperti pemanfaatan ekonomi karbon dan pengembangan ASEAN Green Supergrid.
Selain itu, fokus kerja sama adalah transformasi digital karena ekonomi digital ASEAN memiliki potensi untuk mencapai 1 triliun dolar AS pada tahun 2030, menurut Presiden Jokowi, yang mencatat bahwa kerangka kerja sama ekonomi digital ASEAN (DEFA) yang dimulai pada September 2023 dapat membantu pertumbuhan ini. Program up-skilling dan re-skilling serta penguatan infrastruktur konektivitas digital akan menjadi fokus kerja sama ASEAN-Jepang. Ini juga akan mencakup integrasi usaha kecil dan menengah (UMKM) dalam ekosistem digital.
Presiden Jokowi juga mengantisipasi bahwa Jepang akan menawarkan bantuan untuk mendirikan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) Support Unit di Jakarta. Pada tingkat nasional, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian sedang mengerjakan Rencana Aksi Nasional Pemanfaatan Persetujuan RCEP. Targetnya adalah selesai pada semester I-2024.
Presiden menekankan bahwa untuk membangun rasa kepemilikan, kemitraan ASEAN-Jepang harus melibatkan masyarakat, bisnis, dan generasi muda. Pada tahun 2022, nilai perdagangan antara ASEAN dan Jepang mencapai 268 miliar dolar AS, atau sekitar 7% dari total perdagangan ASEAN. Pada tahun yang sama, Jepang menjadi investor asing terbesar kedua di ASEAN dengan investasi sebesar 26,7 miliar dolar AS.