Indonesia dan Serbia Tingkatkan Kerja Sama Ekonomi
Indonesia, melalui Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, berkomitmen memperkuat kerja sama ekonomi dengan Serbia dengan pembentukan Pengaturan Perdagangan Preferensial (PTA). Perkembangan ini diumumkan dalam rilis pers Kementerian Luar Negeri RI di Jakarta. Pertemuan antara Retno Marsudi dan Menteri Luar Negeri Serbia, Ivica Dacic, berlangsung selama Pertemuan Menlu Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dan KTT ke-43 ASEAN di Jakarta.
Indonesia, yang saat ini memimpin ASEAN dengan tema “ASEAN Matters Epicentrum of Growth” pada tahun 2023, bertujuan untuk memperkuat hubungan ekonomi dengan Serbia. Serbia juga telah bergabung dengan Perjanjian Persahabatan dan Kerja Sama di Asia Tenggara (TAC), menjadi negara ke-52 yang mengadopsi perjanjian tersebut selama pertemuan tersebut.
Menteri Retno mengundang pengusaha Serbia untuk berpartisipasi dalam Pameran Dagang Indonesia dan Forum Bisnis Indonesia-Eropa yang dijadwalkan berlangsung di Jakarta pada Oktober 2023. Menteri Dacic dari Serbia menghargai hubungan persahabatan yang telah terjalin sejak Konferensi Asia Afrika pada tahun 1955.
Kedua menteri sepakat bahwa semangat Bandung, kerja sama antar negara berkembang, dan penghormatan terhadap hukum internasional semakin relevan dan penting dalam menghadapi persaingan geopolitik yang semakin ketat. Dalam rangka merayakan 70 tahun hubungan diplomatik pada tahun 2024, Menteri Dacic mengundang Presiden Joko Widodo untuk mengunjungi Serbia.
Serbia merupakan salah satu mitra dagang terbesar Indonesia di wilayah Balkan, dengan nilai perdagangan antara kedua negara yang meningkat tajam hingga 227 persen pada paruh pertama tahun 2023 dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.