Indonesia Membahas Kemajuan Industri Pakaian Jadi dalam Pertemuan dengan USITC
Bandung, Penjuru – Ranitya Kusumadewi, Atase Perdagangan dari Washington DC, telah menyampaikan perkembangan dan pentingnya peran Indonesia sebagai pemasok global untuk industri pakaian jadi dalam sebuah dengar pendapat umum yang diselenggarakan oleh United States International Trade Commission (USITC).
Menurut Ranitya, kehadiran Indonesia dalam acara tersebut merupakan kesempatan yang berharga untuk memperhatikan peluang terkait industri pakaian di Tanah Air. “Ini dapat menjadi peluang untuk mendorong Amerika Serikat untuk meningkatkan sumber produk ini dari Indonesia,” ujar Ranitya.
Dalam dengar pendapat ini, investigasi dilakukan oleh USITC berdasarkan permintaan US Trade Representative (USTR) yang melibatkan lima negara, termasuk Indonesia, Bangladesh, Kamboja, India, dan Pakistan.
Ranitya menjelaskan bahwa dalam investigasi ini, USITC meminta negara-negara terlibat untuk menyampaikan berbagai informasi terkait perdagangan ini ke AS, profil industri masing-masing negara, pola pangsa pasar dan perdagangan, serta informasi lain yang relevan.
“Hasil investigasi ini akan disampaikan oleh USITC kepada USTR pada tanggal 30 Agustus 2024,” kata Ranitya.
Indonesia menyampaikan beberapa poin penting dalam kegiatan ini, termasuk peran pentingnya sebagai pemasok global untuk pakaian jadi, peluang bisnis di sektor industri ini, perkembangan infrastruktur pendukung dan kualitas tenaga kerja, serta praktik bisnis yang berkelanjutan.
Selain itu, sektor ini telah ditetapkan sebagai salah satu sektor prioritas dalam peta jalan ‘Making Indonesia 4.0’.
Ranitya juga menyoroti bahwa AS merupakan pasar terbesar bagi ekspor industri pakaian jadi Indonesia, dengan nilai ekspor pada tahun 2022 mencapai 5,47 miliar dolar AS, yang mewakili 57,2 persen dari total ekspor pakaian jadi Indonesia ke seluruh dunia sebesar 9,58 miliar dolar AS.
Pakaian jadi merupakan salah satu ekspor utama Indonesia ke AS, dengan tren peningkatan sekitar 3 persen antara 2018 dan 2022. Indonesia juga merupakan negara sumber impor pakaian jadi kelima terbesar di AS, dengan pangsa pasar sebesar 5,35 persen, berada di bawah Tiongkok, Vietnam, Bangladesh, dan India.