Indonesia Menyuarakan Program Ekonomi Biru dalam KTT AIS Forum
Dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Archipelagic and Island State (AIS) Forum di Bali, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Indonesia mendukung program ekonomi biru.
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menyatakan dalam siaran resmi yang diterima di Bali, Selasa, bahwa ada lima kebijakan utama yang dicanangkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk menerapkan ekonomi biru.
Berikut ini adalah lima prinsip utama yang disebutkan :
1. Meningkatkan area konservasi karena hubungannya dengan perubahan iklim. Tujuan dari upaya ini adalah untuk meningkatkan kapasitas laut untuk menyerap karbon, menghasilkan oksigen, dan berfungsi sebagai tempat alami untuk perikanan laut memijah.
2. Kebijakan penangkapan ikan berbasis kuota yang akan segera diterapkan di Indonesia. PP 11 Tahun 2023 tentang Penangkapan Ikan di Laut mengatur aturan ini.
3. Mengembangkan perikanan budi daya yang berkelanjutan yang mencakup perikanan pesisir, laut, dan darat untuk mendukung lima komoditas unggulan di masa depan: rumput laut, tilapia, lobster, kepiting, dan udang.
4. Pengawasan pulau-pulau kecil dan pantai yang terkait dengan perubahan iklim.
5. Upaya untuk membersihkan sampah plastik di laut yang melibatkan nelayan
Trenggono menjelaskan bahwa pembentukan AIS Forum selalu mengacu pada Konvensi PBB tentang Hukum Laut, khususnya mengenai tata kelola kelautan global yang baik atau good maritime governance. Ada hubungan erat antara keberlangsungan KTT AIS Forum dan masalah perubahan iklim yang sama.
Selain itu, dia mengatakan bahwa kerangka hukum formal yang tercantum dalam Pernyataan Pemimpin Forum AIS dapat mendorong Forum AIS menjadi institusi yang lebih formal di masa depan. Selain itu, faktor-faktor seperti sumber dana, pengetahuan, dan pengalaman juga harus dipertimbangkan.
Trenggono juga berharap negara-negara yang berpartisipasi dalam KTT AIS Forum memiliki pandangan yang sama tentang pengelolaan, pemeliharaan, dan perlindungan laut serta sumber daya laut dengan memprioritaskan ekologi dan mempertimbangkan kepentingan ekonomi saat ini.