Ini Jenis Makanan yang Sebaiknya Tidak Dihangatkan Kembali
Bandung, Penjuru – Martin Natadipraja, seorang koki selebriti, membagikan pandangannya mengenai beberapa jenis makanan yang sebaiknya tidak dihangatkan kembali dan sebaiknya dimakan dalam keadaan segar.
Menurut Martin, semua jenis sayuran sebaiknya dimakan segar dan tidak diinapkan. Dalam sebuah diskusi bersama Tropicana Slim di Jakarta, Martin menyatakan, “Semua jenis sayur karena menurut saya sayuran harus dimakan segar, dalam artian satu hari nggak perlu diinapkan harus habis.”
Ia menekankan bahwa sayuran hijau seperti kangkung, sawi, pokcoy, atau gulai daun singkong harus dihabiskan dalam satu hari dan tidak dianjurkan untuk dipanaskan berulang kali. Jika ingin mengonsumsi gulai daun singkong, Martin menyarankan untuk memisahkan gulai dan daun singkong, serta tidak memanaskannya bersamaan.
Selain itu, Martin juga menyarankan agar protein dari jenis daging, seperti ikan, tidak dipanaskan berulang kali.
Namun, untuk makanan yang mengandung santan seperti opor, masih diperbolehkan untuk dipanaskan kembali selama dua sampai tiga hari, namun disarankan untuk tidak lebih dari seminggu. “Kalau opor saran saya karena mengandung santan dua sampai tiga hari maksimal harus sudah selesai dihabiskan, jangan terlalu lama sampai seminggu,” ujarnya.
Martin menjelaskan bahwa makanan yang sering dipanaskan berulang kali akan mengalami perubahan suhu yang naik turun dari dingin ke panas. Hal ini dapat merusak cita rasa makanan, kecuali rendang karena sudah melalui proses karamelisasi.
Perubahan suhu tersebut juga dapat memicu pertumbuhan bakteri yang cepat aktif dan membuat makanan menjadi cepat basi. Jika makanan mengandung santan, disarankan untuk menyimpannya di dalam kulkas dan hanya memanaskannya sekali atau dua kali saja.
Martin juga menekankan bahwa memanaskan makanan berulang kali dapat berdampak pada kesehatan karena memicu pertumbuhan bakteri di dalam makanan.
Sementara itu, mengenai kue, Martin menyarankan agar lebih baik disimpan dalam suhu ruang selama satu hingga tiga bulan, meskipun masa kedaluwarsa menunjukkan waktu yang lebih lama.
