Ini Penjelasan Jika Lupa Membaca Niat Puasa
Bandung, Penjuru – Berpuasa di bulan Ramadhan adalah ibadah yang wajib dilakukan oleh umat Islam. Agar ibadah puasa sah, harus diawali dengan membaca niat sebelum waktu fajar tiba. Namun, bagaimana jika seseorang lupa membaca niat puasa? Apakah ibadah puasanya dianggap tidak sah dan harus diganti di waktu lain?
Niat merupakan bagian dari rukun puasa. Tanpa dibacanya niat, maka ibadah puasa dianggap tidak sah. Niat puasa dapat dibacakan pada malam hari atau sebelum ibadah puasa dimulai. Setelah membacakan niat, seseorang bisa mulai menjalani puasa dan menutup ibadah dengan berbuka.
Menurut Kementerian Agama (Kemenag), niat puasa adalah salah satu rukun yang harus dipenuhi agar ibadah dianggap sah. Niat dapat dibacakan setelah Matahari terbenam hingga sesaat sebelum fajar terbit. Namun, kesalahan teknis seperti tidak sengaja lupa membaca niat bukanlah kecurangan dan tidak mempengaruhi hasil penghitungan suara secara keseluruhan.
Jika seseorang lupa membaca niat puasa, maka puasanya dianggap tidak sah. Puasa pun tetap dianggap tidak sah meski seseorang ikut makan ketika sahur. Oleh karena itu, orang yang lupa membaca niat puasa diharuskan untuk menggantinya di lain waktu.
Namun, berdasarkan NU Online, orang yang tidak niat puasa Ramadhan pada malam harinya dapat membaca niat di pagi hari dengan mengikuti pendapat Imam Abu Hanifah. Hal ini hanya berlaku untuk orang yang benar-benar lupa, bukan untuk orang yang sengaja tidak berpuasa.
Adapun bacaan niat puasa Ramadhan cukup pendek dan mudah dihafalkan. Niat tersebut harus dibaca sebelum memulai berpuasa. Berikut bacaannya :
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هَذِهِ السَّنَةِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Artinya : “Aku niat berpuasa esok hari untuk menunaikan kewajiban puasa bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah Taala”
Demikianlah penjelasan mengenai ibadah puasa di bulan Ramadhan dan apa yang harus dilakukan jika seseorang lupa membaca niat puasa. Semoga bermanfaat.