spot_img

Ini Penyebab Cuaca Panas di Indonesia Akhir-akhir Ini, Bukan Heatwave!

Date:

Ini Penyebab Cuaca Panas di Indonesia Akhir-akhir Ini, Bukan Heatwave!

Cuaca panas yang belakangan ini melanda sejumlah wilayah Indonesia, menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), tidak dapat disebut sebagai gelombang panas atau heatwave. Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menjelaskan bahwa karakteristik dan indikator statistik pengamatan suhu tidak memenuhi kriteria gelombang panas.

Penyebab Suhu Panas di Indonesia

Dwikorita menegaskan bahwa yang terjadi di Indonesia bukanlah gelombang panas, melainkan suhu panas seperti biasa. Hal ini dipengaruhi oleh kondisi maritim di sekitar Indonesia yang memiliki iklim laut hangat dan topografi pegunungan yang mempengaruhi gerakan udara. Kondisi ini memungkinkan terjadinya penyanggaan atau buffer terhadap kenaikan temperatur secara ekstrem dengan adanya hujan yang mendinginkan permukaan secara periodik.

Menurutnya, suhu panas di Indonesia disebabkan oleh pemanasan permukaan akibat mulai berkurangnya pembentukan awan dan curah hujan. Cuaca panas ini umumnya terjadi pada periode peralihan musim hujan ke musim kemarau, di mana terjadi kombinasi pemanasan permukaan dan kelembapan yang masih relatif tinggi. Pada periode ini, pagi hari cerah diikuti dengan siang yang terik, pertumbuhan awan pesat, dan peningkatan suhu udara, kemudian diikuti dengan hujan pada siang atau sore hari.

Suhu udara maksimum di Indonesia sentuh 37,8 derajat C

Deputi Bidang Klimatologi BMKG, Ardhasena Sopaheluwakan, menyampaikan bahwa suhu udara maksimum tertinggi dalam seminggu terakhir tercatat di Palu, mencapai 37,8 derajat Celsius. Beberapa wilayah lain juga mencatat suhu di atas 36,5 derajat Celsius, seperti di Medan dan Saumlaki.

Meskipun sebagian wilayah Indonesia telah memasuki musim kemarau, sekitar 76 persen wilayah lainnya masih berada dalam periode musim hujan. Wilayah yang telah memasuki musim kemarau meliputi sebagian Aceh, Sumatera Utara, Riau bagian utara, Pangandaran di Jawa Barat, sebagian Sulawesi Tengah, dan sebagian Maluku Utara.

Sementara itu, beberapa wilayah lain diprediksi akan memasuki musim kemarau dalam satu bulan ke depan, seperti sebagian Nusa Tenggara, Jawa, Sumatera, Sulawesi Selatan, Maluku, Papua bagian timur dan selatan.

Gelombang panas melanda Asia

Di sisi lain, Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim, Fachri Radjab, menjelaskan bahwa gelombang panas melanda sejumlah negara di Asia, termasuk Vietnam dan Filipina. Gelombang panas ini diduga disebabkan oleh tiga faktor, yaitu gerak semu Matahari, anomali iklim El Nino, dan pemanasan global. Fachri berharap situasi tersebut tidak terjadi di Indonesia.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Share post:

Subscribe

spot_img

Popular

More like this
Related

bank bjb Raih Penghargaan Top 20 Financial Institution 2024 dari The Finance

JAKARTA – bank bjb terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat posisinya sebagai salah...

bank bjb Jalin Kerjasama dengan PT Geo Dipa Energi (Persero) Terkait Layanan Perbankan

BANDUNG - bank bjb terus memperkuat sinergi dan kolaborasi sebagai bagian dari strategi...

Wujudkan Pertumbuhan Bersama, bank bjb Efektif Setorkan Modal ke Bank Jambi

BANDUNG - bank bjb terus menunjukkan komitmennya untuk mendukung pengembangan Bank Pembangunan Daerah...

Bandung bjb Tandamata Resmi Umumkan Daftar Pemain Tim Putri

BANDUNG – Bandung bjb Tandamata resmi mengumumkan daftar pemain tim voli putri...