Injeksi dan Laser IPL : Pilihan Perawatan Utama bagi Penderita Rosasea
Dalam sebuah diskusi daring tentang perawatan rosasea, Dr. Sondang menyoroti beberapa modalitas pengobatan penyakit rosasea ini, termasuk penggunaan Intense Pulse Light (IPL). Menurutnya, terapi dengan IPL cenderung aman dengan efek samping minimal karena menggunakan rentang gelombang yang rendah dan tidak menggunakan kekuatan tinggi.
Dr. Sondang menjelaskan bahwa meskipun efek sampingnya minimal pada penggunaan IPL dengan intensitas rendah, proses penghilangan pembuluh darah menjadi lebih lambat, sehingga memerlukan penggunaan IPL secara rutin.
Penggunaan IPL pada pasien rosasea dapat membantu mengurangi kemerahan dan bentol seperti jerawat karena memiliki efek anti-radang. Namun, untuk menghilangkan gurat pembuluh darah, terapi yang lebih rutin dan sering diperlukan.
Selain IPL, terapi dengan Pulse Dye Laser (PDL) juga dapat digunakan untuk mengurangi gurat merah akibat pembuluh darah yang kemerahan. Meskipun PDL menggunakan energi tinggi, risiko efek samping seperti perubahan warna pada kulit bekas perlakuan laser dapat terjadi, meski kemudian bisa kembali normal.
Dr. Sondang menegaskan bahwa tujuan dari perawatan ini adalah untuk mengurangi gejala, bukan menyembuhkan penyebabnya. Oleh karena itu, perawatan harus disesuaikan dengan jenis kulit, warna kulit, dan profil kulit pasien untuk hasil yang optimal dan efek samping minimal.
Selain laser, terapi dengan injeksi di permukaan kulit juga dapat mengurangi aktivitas kelenjar minyak, menyusutkan pori-pori, dan mengurangi jerawat rosasea. Meskipun injeksi dapat dilakukan pada usia berapa pun, beberapa efek samping seperti rasa nyeri saat disuntik dapat terjadi, yang dapat dikurangi dengan penggunaan anestesi topikal.
Setelah menjalani terapi, pasien disarankan untuk menghindari paparan sinar matahari yang berlebihan, keringat berlebih, dan menggunakan air bersih untuk beraktivitas guna mempercepat proses penyembuhan. Persiapan sebelum perawatan juga penting, termasuk memastikan tidak adanya tanda infeksi pada kulit dan memberikan edukasi kepada pasien mengenai kemungkinan efek samping pasca-perawatan.