Jalan Tol Indonesia Mencapai 2.893,02 Km dengan 72% Dibangun pada Era Jokowi
Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah merilis data terbaru mengenai proyek jalan tol di Indonesia. Berdasarkan catatan BPJT hingga Juni 2024, panjang total jalan tol di Indonesia mencapai 2.893,02 km.
Perkembangan ini dimulai sejak Indonesia memiliki jalan tol pertama pada tahun 1978, dan sejak itu panjang jalan tol terus mengalami penambahan signifikan.
“Sejak tahun 1978 hingga saat ini, jalan tol telah dibangun dan beroperasi sepanjang 2.893,02 km, dan jumlah ini terus bertambah,” tulis BPJT dalam unggahan di media sosial Instagram @pupr_bpjt pada Jumat (28/6/2024).
Pertumbuhan panjang jalan tol di Indonesia dapat diuraikan sebagai berikut: antara tahun 1978 hingga 2004, panjang jalan tol mencapai 600,62 km. Pada periode 2005-2014, terjadi penambahan sebesar 189,2 km.
Pada tahun 2015, panjang jalan tol bertambah sebesar 132,35 km. Di tahun 2016, penambahan mencapai 43,69 km, diikuti oleh tambahan 156,5 km pada tahun 2017.
Pada tahun 2018 dan 2019, terjadi peningkatan yang signifikan dengan masing-masing 442,6 km dan 522,88 km. Pada tahun 2020, panjang jalan tol bertambah sebesar 246,12 km, diikuti oleh tambahan 122,84 km pada tahun 2021, 142,11 km di tahun 2022, 217,78 km di tahun 2023, dan 76,33 km di tahun 2024.
Data menarik menunjukkan bahwa sebagian besar jalan di Indonesia dibangun selama masa pemerintahan Presiden Joko Widodo. Sejak Jokowi dilantik sebagai Presiden pada tahun 2014, panjang jalan tol yang dibangun mencapai 2.103,2 km. Sementara dalam kurun waktu 1978-2014, hanya terdapat sekitar 789,82 km jalan tol. Dengan demikian, sekitar 72% dari total panjang jalan ini di Indonesia dibangun selama masa pemerintahan Jokowi.