Jokowi : Diperlukan Langkah Konkret untuk Menghadapi Dampak Perubahan Iklim
Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa kerja sama dan tindakan konkret sangat penting untuk mengatasi dampak perubahan iklim yang semakin mengancam. “Tanpa kolaborasi dan langkah konkret, kita tidak dapat menjamin keberlanjutan bumi yang kita cintai.” Kata Jokowi dalam kuliah umum di Universitas Stanford di San Francisco, AS.
Indonesia telah berkomitmen untuk memerangi perubahan iklim dengan mengurangi emisi sebesar 91,5 juta ton. Mengurangi 104.000 hektare deforestasi, dan merehabilitasi 77.000 hektare hutan setiap tahunnya. Tetapi masih ada masalah besar, terutama dalam hal transfer teknologi dan dana.
Presiden menegaskan bahwa Indonesia telah menunjukkan komitmennya dengan melakukan hal-hal yang benar. Transisi energi, bagaimanapun, menghadapi beberapa masalah, terutama dalam hal pendanaan yang berharap untuk digunakan untuk membangun daripada hanya sebagai hutang.
Jokowi juga membahas inisiatif transisi energi Indonesia di kuliah umum. Salah satunya adalah pembangunan pembangkit listrik tenaga surya terapung dengan kapasitas 192 megawatt di Waduk Cirata, Jawa Barat. Indonesia berencana untuk mengembangkan Ibu Kota Nusantara (IKN) sebagai kota pintar berbasis hutan dan energi hijau di masa mendatang.
Mahasiswa Universitas Stanford mendapat undangan oleh presiden untuk mengunjungi IKN untuk mempelajari strategi keberlanjutan untuk membangun kota hijau.
Dengan komitmen dan tindakan nyata Indonesia dalam mengatasi dampak perubahan iklim, Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa langkah konkret dan kolaborasi merupakan kunci untuk menjaga keberlanjutan bumi yang kita cintai. Sembari mengundang mahasiswa Universitas Stanford untuk menyaksikan sendiri upaya keberlanjutan, Jokowi berharap bahwa kolaborasi global akan menjadi pendorong utama menuju masa depan yang
Kesimpulan
Dalam kuliah umum di Universitas Stanford, Presiden Joko Widodo menekankan urgensi langkah konkret dan kolaborasi global dalam menghadapi dampak perubahan iklim yang semakin mengancam. Indonesia telah berkomitmen dan mengambil tindakan nyata, seperti menurunkan emisi dan mengatasi deforestasi. Meskipun tantangan terus ada, terutama terkait transfer teknologi dan pendanaan, Jokowi menegaskan bahwa transisi energi harus bersifat membangun, bukan membebani. Dengan proyek-proyek seperti Pembangkit Listrik Tenaga Surya terapung dan rencana pembangunan Ibu Kota Nusantara yang berbasis hutan, Indonesia memperlihatkan dedikasinya untuk menciptakan masa depan berkelanjutan. berkelanjutan.
