Jumlah Kebakaran Hutan dan Lahan di Kabupaten HSS, Kalimantan Selatan, Turun Akibat Aktifitas Masyarakat.
Menurut AKBP Leo Martin Pasaribu, Kepala Polres Hulu Sungai Selatan (HSS) Kalimantan Selatan, tingkat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) telah berkurang di daerah tersebut.
Saat dikonfirmasi di Kandangan, Senin, Leo menyatakan, “Kami mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Kecamatan Daha Selatan dan perangkat pemerintahan karena telah berhasil menurunkan angka kejadian titik api di wilayahnya secara signifikan.”
Leo menyatakan bahwa instansi gabungan pemerintahan daerah, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI, Polri, relawan, dan masyarakat secara aktif mempromosikan pencegahan dan penanganan karhutla.
Di Kecamatan Daha, Kabupaten HSS, jumlah titik api telah berkurang drastis dari 47 titik per hari menjadi dua titik per hari.
Ia menyatakan bahwa titik api telah berkurang dan bahwa masyarakat telah berpartisipasi secara aktif di Kecamatan Daha Selatan, yang menunjukkan kecintaan kepada lingkungan dan kepatuhan terhadap undang-undang.
Leo menyatakan bahwa bhabinkamtibmas akan saling membantu secara terus menerus untuk menyelesaikan masalah masyarakat Kabupaten HSS.
Sebelum ini, Polres HSS telah mengadakan kampanye pencegahan dan larangan karhutla di dua belas desa di Daha Selatan, dengan 600 orang berkumpul di balai desa, mushala, dan rumah kepala desa di seluruh wilayah Kecamatan Daha Selatan.
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kalimantan Selatan (BPBD Kalsel) melaporkan bahwa sejak Juni hingga Agustus 2023, sebanyak 4.345 titik api terdeteksi terkait kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Luas karhutla mencapai 1.170,89 hektare, dan ribuan titik api tersebar di 13 kabupaten dan kota di provinsi ini.
Kepala BPBD Kalsel, Raden Suria Fadliansyah, menyatakan bahwa kebakaran hutan dan lahan masih mendominasi kota Banjarbaru.
 Kalimantan Selatan, tingkat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) telah berkurang di daerah tersebut.){kind=link}