Untuk Menghadapi Kemarau Panjang Akibat El Niño, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Karawang Perluas Areal Tanam Padi.
Di tengah ancaman kemarau panjang akibat fenomena El Nino yang berdampak pada sektor pertanian, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Karawang, Jawa Barat, melakukan perluasan areal tanam baru untuk menjaga produktivitas padi.
“Ada banyak potensi untuk melakukan perluasan areal tanam baru. Jadi itu harus dilakukan, agar produksi padi tetap terjaga di musim kemarau ini,” kata Nani Dwiastuti dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Karawang. Ia sedang melakukan peninjauan di berbagai wilayah di sekitar Karawang mengenai perluasan lahan tanam baru.
Di Kecamatan Tempuran, misalnya, ada kemungkinan untuk memperluas areal tanam seluas 17 hektare, dan di Kecamatan Majalaya, ada kemungkinan untuk menanam padi di lahan seluas 5 hektare yang kosong.
Menurut Nani, “Sasaran perluasan areal tanam baru ini di antaranya pemanfaatan lahan yang berada di tepi sungai atau saluran irigasi.” Lahan kosong di tepi sungai atau saluran irigasi yang tersedia hampir di seluruh kecamatan memiliki potensi yang cukup besar.
Perluasan areal tanam baru ini akan menghasilkan produksi padi yang akan mencapai capaian produksi padi tahun ini.
Selain itu, lahan yang dulunya merupakan pabrik Timor di Cikampek dapat digunakan untuk memperluas area tanam baru.
Untuk menghadapi dampak El Niño, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Karawang telah memperluas areal tanam, melakukan gerakan percepatan masa tanam, meningkatkan indeks pertanaman, melakukan mekanisasi, dan mengoptimalkan pompa dan embung.
Untuk tindakan pencegahan tambahan, varietas padi unggul yang tahan terhadap kondisi kering digunakan. Di lahan seluas sekitar 1.000 hektare, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Karawang telah menanam varietas padi unggul dengan bantuan dari pemerintah pusat.