KawalPemilu.org : Tidak Ada Indikasi Kecurangan dalam Pemilu
Bandung, Penjuru – Organisasi masyarakat sipil pengawal pemilu, KawalPemilu.org, menyatakan bahwa tidak ada indikasi kecurangan dalam pemilihan umum (pemilu) setelah pemungutan suara. Hal ini diumumkan melalui akun media sosial mereka @kawalpemilu_org.
“Dari penelitian ini, kami tidak menemukan indikasi kecurangan paska pencoblosan Pilpres yang terstruktur, sistimatis dan masif sehingga menguntungkan salah satu paslon,” tulis KawalPemilu. Dihubungi secara terpisah, Co-Founder KawalPemilu.org, Elina Ciptadi, menyatakan bahwa indikasi kecurangan tersebut tidak ditemukan setelah membaca hasil C.Pleno yang dilakukan oleh KawalPemilu.
Elina menjelaskan bahwa apa yang selama ini dianggap sebagai indikasi kecurangan sebenarnya merupakan kesalahan teknis semata dan tidak disengaja. Misalnya, kesalahan saat menginput hasil C.Pleno. “Yang kami temukan dari membaca lebih dari 600 ribuan C.Pleno, hasil adalah pertama salah baca dari OCR (optical character recognition), kedua foto diunggah di TPS yang salah, ketiga foto buram sehingga angka atau lokasi TPSnya tidak terbaca,” ungkap Elina. Dia menegaskan bahwa kesalahan teknis tersebut tidak bisa dianggap sebagai kecurangan karena tidak terjadi secara sistematis.
Elina juga menambahkan bahwa kesalahan yang terjadi tidak mempengaruhi hasil penghitungan suara secara keseluruhan. “(Kesalahan) tersebut sporadis atau acak dan tidak menguntungkan satu pihak saja. Dan bila dihitung, selisihnya tidak mengubah hasil juga,” tegasnya.
Sebagai informasi tambahan, KawalPemilu telah menyatakan kemenangan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, dari hasil hitung mereka yang telah mencapai 82,27 persen.
Pasangan Prabowo-Gibran disebutkan meraih angka 58,44 persen atau 78,7 juta suara. Sedangkan pesaing terdekat mereka, paslon nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, meraih angka 25,05 persen atau 33,7 juta suara. Sementara itu, paslon nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, mendapat angka 16,51 persen atau 22,23 juta suara.”