Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh Meminta Petugas Bersiap-siap untuk Mencegah Kecelakaan dan Kehilangan Orang di Madinah.
Hilman Latief, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kementerian Agama, meminta seluruh staf untuk tetap waspada dan waspada agar insiden orang tersesat dan hilang di Mekkah tidak terulang di Madinah. Ini karena kondisi yang sangat padat di kedua tempat tersebut.
Hilman menjelaskan bahwa akan ada keramaian di Madinah juga karena banyak jamaah yang pindah dari Mekkah ke sana, yang mencapai 100 ribu. Setelah ibadah haji, umrah sunah, dan tawaf wada (tawaf perpisahan) selesai di Mekkah, jamaah akan menghadapi tantangan di Madinah.
Setelah rapat koordinasi dengan kepala sektor, kepala seksi, dan petugas yang relevan, Hilman menyampaikan permintaan tersebut. Permintaan tersebut berkaitan dengan persiapan untuk kedatangan jamaah gelombang kedua di Madinah, kepulangan jamaah ke Tanah Air, persiapan tim, persiapan hotel, transportasi, keterlambatan dan perubahan jadwal pesawat, dan upaya untuk mengurangi kemungkinan perubahan.
Selain itu, Hilman meminta semua petugas, Kasatop, dan tim perlindungan jamaah untuk membuat skenario preventif untuk mengurangi insiden tersesat dan hilang di jalan. Ia ingin memastikan bahwa Madinah, yang juga padat, tidak mengalami fenomena tersebut.
Hilman juga meminta para haji yang telah ditemukan tersesat untuk kembali ke Mekkah bersama kelompoknya agar tidak mengulanginya di Madinah, di mana pergerakan sangat intens.
Direktur Bina Umroh dan Haji Khusus Nur Arifin, Kepala Daerah Kerja Madinah Zaenal Muttaqin, Sekretaris Daker Madinah Abdillah, para ketua seksi, dan ketua sektor hadir dalam rapat koordinasi tersebut.