Kemenag Minta Petugas Haji Menjadi Responsif dan Solutif dalam Pelayanan Jamaah
Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag) meminta para petugas haji untuk lebih responsif dan solutif dalam pelayanan kebutuhan seluruh jamaah calon haji.
Pak Menteri sangat memperhatikan masalah ini. Di Jakarta pada hari Rabu, Wibowo Prasetyo, Staf Khusus Menteri Agama Bidang Media dan Komunikasi Publik, menyatakan bahwa mereka yang bertugas di lapangan juga harus benar-benar mampu mengimplementasikannya.
Menurut Wibowo, petugas haji sangat penting untuk keberhasilan penyelenggaraan ibadah haji. “Itulah sebabnya, saya meminta agar para petugas dapat memberikan layanan yang responsif terhadap berbagai kebutuhan jamaah haji,” tambahnya.
Selain responsif, Wibowo menekankan bahwa petugas haji harus bersikap edukatif, solutif, dan solid dalam membangun hubungan.
Arsad Hidayat, Direktur Bina Haji Kemenag RI, berpendapat serupa. Dia menekankan bahwa petugas harus peka terhadap masalah yang muncul di sekitar mereka.
Dia menyatakan, “Bahkan pada tahun ini, kami meminta agar petugas kloter juga dapat membantu dalam pelayanan saat di pemondokan.”
Arsad menyatakan bahwa para petugas tidak hanya bertanggung jawab atas kelompok mereka sendiri, tetapi juga atas hotel dan lingkungan sekitarnya.
Ada juga informasi bahwa dalam waktu dekat, sekitar 537 petugas Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Daerah Kerja Mekah akan diberangkatkan dengan dua penerbangan.
Dengan demikian, teguran dan arahan yang disampaikan oleh Kementerian Agama kepada para petugas haji tidak hanya sekadar sebagai tuntutan rutin, melainkan sebagai panggilan untuk meningkatkan standar pelayanan yang lebih baik dan mengutamakan kebutuhan serta kenyamanan jamaah.
Harapannya, dengan sikap responsif, edukatif, dan solutif dari para petugas haji, setiap tahapan perjalanan ibadah haji akan berjalan lancar dan memberikan pengalaman spiritual yang mendalam bagi seluruh jamaah yang melaksanakannya.